Hmmmm… tulisan
ini ga akan bercerita tetang sifat atau karakteristik laki – laki dan
perempuan. Karena saya ga punya kapasitas untuk bercerita tentang hal tersebut. Selain
saya ga punya ilmunya, saya juga ga ngerti - ngerti amat sifat laki dan perempuan
secara psikologi. Tapi kali ini saya akan bercerita tentang kisah hidup saya
dengan adik saya yang berbeda dan kami sepasang, maksudnya adik saya ini laki –
laki dan saya perempuan.
Entah kenapa
fenomena ini sering sekali terjadi diantara kami sekeluarga. Fenomena berpasangan
saya menyebutnya. Fenomena ini terjadi apabila salah satu diantara kami berada
jauh dan jarang terlihat. Fenomena yang dilakukan oleh ’pasangannya’, fenomena
yang saya pikir ini adalah fenomena alam.
Dulu ketika saya
memutuskan untuk ngekos, yang paling menentang adalah adik dan papa saya. Mama saya
sih, baik – baik aja. Bukan berarti mama saya ga sayang sama saya, tapi entah
mengapa mama saya mengatakan
’coba tanya papa,
kalau papa oke... mama sih oke oke aja’.
Naahhh, papa saya
ga serta merta ngijinin. Alasannya sih, kenapa harus ngekos, kan bisa pulang
pergi aja, ada Angga yang bisa ngejemput (adik saya namanya Angga). Tapi saya
bersikeras untuk tetap ngekos. Aaannnndddd the result is... tiap pekan saya
musti harus pulang (selain urusan tarbiyah saya masih di asal, tapi karena papa
saya nuntut untuk pulang) dan kalian mesti tau, tiap awal pekan, salah satu
dari 2 lelaki tampan di rumah saya ini, dengan baik hati mengantarkan saya ke
kampus atau ke kosan. Bahkan kadang saya sering dijemput. Hmmm
Setelah fenomena
ngekos, fenomena yang sering terjadi adalah : saya ditelponin sama 2 lelaki tampan
di rumah saya ini kalau lagi daurah. Padahal yah, saya udah deklarasi kalau
saya akan menginap, tetep aja ditelpon. Ditanyain dimana, sama siapa, udah
makan atau belum. Hmmmm
Dan lagi – lagi, mama
saya tidak melakukan itu.
Fenomena berikutnya
adalah, saya pergi kemana mana, dua lelaki tampan di rumah saya ini dengan sigap
mengantar saya. Bahkan ya, sebenernya saya ga bisa naik motor bukan karena saya
ga pernah belajar, saya pernah belajar kemudian jatuh dan diketahui adik saya
dan serta merta adik saya melarang dengan keras
’ga usah belajar
naik motor lagi, kalau lu mau kemana – mana, ntar gue anterin’
Weww haroki sekali adik saya ini =)
Daaannn... di
usia saya yang sudah berkepala 2 ini, papa saya masih sering mengatar saya ke
kampus dengan naik motor.
Beda kisah dengan adik saya...
Sebagai anak
lelaki satu satunya di rumah, entah kenapa kalau adik saya menghilang yang
paling panik itu mama saya. Kadang saya juga ikutan sih, tapi saya lebih sering
nyantai aja dan menganggap adik saya udah dewasa jadi baik – baik aja. Walaupun
kadang juga jadi ikutan panik, gara – gara liat mama mondar mandir ga jelas. Pernah
adik saya pergi ke Jogja naik motor berdua dengan temannya, sampai 24 jam sejak
pertama kali ia mengatakan berangkat dari jogja belum juga dia sampai di rumah.
Ditelpon Hpnya mati, di BBM kakaknya ga pakai BB, jadi bingung... dan mama saya
setengah stress di rumah, dampaknya ga masaklah mama saya... gara – gara mikirin
keberadaan anak bujangnya yang satu itu. Padahal papa saya biasa aja, bahkan
menganggap biarlah anak laki – laki ini. tapi mamaaa... bener – bener... ckckck
Dan begitu adik
saya pulang, mama dengan gegap gempitanya masak, heeuuuu
Begitu pun kalau
adik saya belum pulang sampai malam. Ga berhenti – berhentilah mama saya
nelponin itu anak bujang yang satu itu. Kalau dibilang Hpnya mati, entah kenapa
mama jadi ngambek, laahhh... suka membingungkan –”
Saya jadi menarik
kesimpulan, tentang fatherhood dan motherhood. Dua kata yang benar – benar menggambarkan
kami berdua, saya dengan fatherhoodnya dan adik saya dengan motherhoodnya.
Anak laki – laki lebih dekat dengan mama, dan biasa disebut motherhood. Kalau bahasa asingnya motherhood diistilahkan dengan keibuan, tetapi saya memaknai kata motherhood ini sebagai aksi – reaksi terhadap sesuatu yang membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan kata asalnya, mother. Begitupun dengan fatherhood. Bukan berarti kebapakkan.
Tapi hubungan aksi reaksi antara seseorang dengan papanya yang begitu dekat.
Seperti sisterhood
atau brotherhood. Yang memaknainya sebagai makna kedekatan =)
5 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar