Senin, 28 Januari 2013

Balada Kaderisasi



Ini bukan tentang kapasitas dan kapabilitas seseorang, tetapi tentang bagaimana orang tersebut akan diterima dan berpengaruh

Ini juga bukan tentang kehebatan seseorang, tetapi tentang bagaimana kehebatan yang kau miliki bisa menular dan dirasakan oleh orang sekitarmu

Aku tahu, tanpa diriku pun kau bisa menjadi seseorang yang hebat
Tetapi yang kupikirkan adalah bagaimana simpul - simpul kebaikan ini bisa bersatu dan menjadi hebat secara bersama :)

#mencari pengganti diri :)

*****
Di atas adalah status facebook saya beberapa hari yang lalu. Bukan tanpa alasan saya menuliskan ini, dan bukan tanpa alasan pula saya menambahkan hashtag :
#mencari pengganti diri

Di akhir status saya, karena itu yang memang sedang saya lakukan #eh maaf curhat =P
*****

Saya yakin semua orang yang berada dalam struktur suatu organisasi pasti akan melakukan kaderisasi. Namun, yang saya pikirkan adalah bagaimana dan seperti apa orang yang mau dikader ?

Saya sempat memikirkan untuk memberikan amanah kepada orang yang memang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam melanjutkan amanah yang harus diembannya. Namun, muncul ’masalah baru’ orang ini tak diterima di masyarakat, tak diterima di organisasinya, siapa yang salah...

Saya memang belum pernah baca buku tentang kaderisasi, tapi saya orang yang dengan ’terpaksa’ harus paham kaderisasi dengan cara yang berbeda. Langsung ke lapangan.

Kadang saya sedih, ada orang yang udah digadang – gadang dan diajarkan tentang teknik bermain di lapangan seperti apa, tenik ini seperti apa dan segala macamnya. Namun, mereka harus kandas di perjalanan karena dipindahkan ke tempat lain. Saya tahu, mungkin tempat lain sedang membutuhkannya. Tapi tolong berikan kami penggantinya.

Ada lagi dia memang telah memiliki kapasitas yang baik dalam melakukan suatu kegiatan, tetapi banyak orang tidak menerima. Bahkan, bukan salah hatiku jika memang hatiku ’menolaknya’. Karena pun, banyak orang yang menolaknya

Saya tak peduli tentang sepintar apapun orang tersebut, sekali lagi. Yang saya pikirkan adalah bagaimana orang – orang di sekitarnya mampu menerima dan merasakan manfaat dari orang tersebut.

Saya juga tak peduli sekeren apapun orang tersebut. yang saya pikirkan adalah ketika ia ada maka ia bisa menghimpun simpul – simpul kebaikan secara bersama dan menjadi keren secara bersama.

Wallahu’alaam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar