Selasa, 15 Januari 2013

chapter 5 : Carut marut negeri ini, dan islam sebagai solusi



Tata kelola negara dalam Islam

Menurut Munawir Syadzali, dalam bukunya Islam dan Tata Negara, di kalangan umat Islam sampai saat ini terdapat tiga aliran tentang pemikiran hubungan antara Islam dan ketatanegaraan. Ketiga aliran ini merupakan aliran yng da di dunia, lalu dimanakah posisi ’aliran’ yang dianut oleh Indonesia ? 

Pertama, Islam agama yang sempurna, lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan termasuk dalam bernegara.  Dalam bernegara harus memakai sistem ketatanegaraan Islam, tidak meniru ketatanegaraan barat. Melihat penejelasan dari definisi ini saja kita dapat mengmbil keputusan bahwa Indonesia sama sekali belum sampai pada fase tersebut. Dalam fase ini mulai dari pemerintah sampai sistem yang dianut adalah sistem islam. Hadiah dan hukumna yng diterapkan adalah mengacu pda hdiah dan hukuman yang diatur oleh islam. Dalam fase ini pula semua orang wajib menaati pemerintah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS Annisa’ : 59 :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Namun, apabila melihat konteks Indonesia saat ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa kita belum bisa menerapkan sistem tersebut. Hal ini karena hegemoni dari bangsa asing msih belum dapat kita halang. Mereka masih saja menjadikan Indonesia sebagai lahan empuk untuk mengeruk sumber daya alam yang melimpah ruah. Selain itu ketegasan pemerintah juga masih sering dipertanyakan. Pemerintah kita masih sering terlihat mengikuti antek asing. Yang notabenenya mereka bukn dari kalangan ummat islam. Padahal Allah telah menyatakannya dalam QS Ali Imraan : 28

Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[192] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Dari ayat ini Allah telah berpesan bahwa kita dilarang untuk mengikuti orang – orang kafir. Namun, pemerintah Indonesia sendiri terkadang lalai dengan masalah ini.

Padahal sejatinya ketika kita manjadikan islam sebagai pedoman hidup maka yang terjadi adalah keseimbangan dalam hidup kita. Selain itu kedamaian dunia akan terjadi. Karena sesama ummat islam saling membantu dan menghilangkan apa yang menjadi masalah dalam hidupnya.

Melihat masalah – masalah di atas, masalah yang sering terjadi di Indonesia,dengan islam masalh tersebut akan selesai. Dimulai dengan korupsi. Masalah utama yang terjadi dalam pemberantasan kasus korupsi di Indonesia adalah banyaknya korutor yang tidak jera terhadap hukuman saat ia melakukan korupsi. Sehingga apabila melakukan tindakan korupsi pun, seakan tidak masalah, karena hukuman yang diberikan padanya dapat ’diselesaikan’ dengan lancar. Namun, apabila kita menggunakan hukum islam dalam hal menghukum koruptor, maka mereka akan jera melkukan korupsi. Misalkan, setiap orang yang melakukan korupsi maka ia akan dikenakan hukum potong tangan. Tentu ini akan membuat para koruptor jera. Begitupun orang yang ingin melakukan korupsi. Maka ia akn berfikir ulang untuk melakukannya. Karena ia akan kehilangan satu tangannya.

Begitupun tentang pendidikan. Dalam islam ita mengenal istilah pendidikan yang disebut Tarbiyah. Proses ini merupakan proses sepanjang hayat. Proses tarbiyah ini merupakan proses yang penting dalam kehidupan sehari – hari. Proses yang menuntut kita untuk selalu belajar setiap waktu. Sayangnya pemerintah tidak memperhatikan masalah pendidikan ini. Pendidikan saat ini hanya berpokok pada masalah aspek kademik saja. Padahal dalam islam sendiri, pendidikan karakter lah yang paling penting. Karena dengan pendidikan karakter tersebut maka setiap orang bisa berkembng sesuai dengan kemampuan dan karakternya masing – masing. Karakter yang baikm tentu akan melahirkan generasi ang baik pula. Dengan karakter yang baik, maka permasalahan negeri ini akan terus bekurang. Bahkan bisa sama sekali tidak ada. Dengan karakter yang baik maka kasus korupsi pun akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

Muslim yang kuat lebih dicintai daripada muslim yang lemah. Pernyataan ini mungkinsering kita dengar ketika kita mendengar tentang betapa islam sangat memperhatikan masalah kesehatan. Saat ini kita mungkin sering menggunkan produk atu obat yang diimpor dari luar negeri. Padahal dalam islam sendiri kita memiliki dokter yang ada sepanjang hayat. Rasulullah.

Apabila melihat kajian diatas tentang angak kematian ibu dan anak, ini sungguh miris. Betapa pemerintah tidak memperhatikan keberlangsungan hidup generasi masa depan negeri ini. padahal mereka lah yang nantinya akan menjadi orang – orang yang meneruskan estafet pembangunan negeri ini.

Apabila melihat masalah energi yang ada di negeri ini, masalah yang terjadi di negeri ini tak jauh – jauh dari masalah kedaulatn dan penjajahan. Sebelumnya telah disinggung tentang, janganlah kita menjadikan orang kafir sebagai pemimpin. Dalam masalah energi ini, kita masih menjadikan orang kafir sebagai pemimpin. Islam telah mengajarkan kita maka, patuhilah ajaran islam tersebut. 

(cont ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar