Minggu, 16 Desember 2012

Raker Lah : Part Four Wisata ‘Batu’ sampai Bakpia 25-75



Kami mengawali agenda hari terakhir ini dengan foto – foto perpisahan dengan bude dan pakde serta sepupunya kak Ratih. Setelah memastikan semua telah makan dan beres – beres, serta dibawakan oleh – oleh =D, maka kami siap untuk melakukan jalan – jalan hari ini.
MALIOBOROOOO... We’re Coming =D



Sempat terjadi perdebatan karena kami belum memutuskan –MAU KEMANA- kita. GALAU !

Akhirnya diputuskan kita ke Kaliurang dulu, ke tempatnya budenya kak Ratih lagi. Setelah itu baru kita pikirkan kembali mau kemana kita. Kami pun ke Kaliurang. Saya cukup menikmati suasana di Kaliurang, disana dingiiiiinnnnn . Jarak antarrumah Kak Ratih dengan Gunung Merapi tidak terlalu jauh. bahkan ketika erupsi merapi beberapa tahun lalu, mereka sempat diungsikan. Dan saya sempat melihat bekas – bekas debu vulkanik gunung Merapi.

Setelah silaturrahim sejenak kami –yang awalnya mau jalan – jalan ke Kaliurang saja, ke air terjun- akhirnya memindahkan tujuan wisata berikutnya ke Borobudur.....
Saya adalah orang yang paling bahagia karena, sesungguhnya saya belum pernah ke Borobudur =D
*terima kasih kak Agus, yang telah mengeluarkan Dekrit Agus =D

Perjalanan menuju Borobudur, kami lewati dengan tiduuuurrrr... mengganti tidur yang belum puas tadi malam.

Gerbang Borobudur (keadaan saya setengah sadar)
Supir Elf kami            : ini masih jauh ya candinya ?
Tukang karcis            : iya, ad 2 kilo masuk ke dalam
Supir Elf kami            : berapa harga tiket ke dalam
Tukang karcis            : 30.000
Supir Elf kami            : ooohhh... terima kasih
(percakapan di atas menggunakan bahasa Jawa, yang telah ditranslate)

Saya pun bertanya kepada supir Elf kami
Saya                            : apaan paklik 30.000
Supir Elf kami            : tiket masuk
Saya                            : APA ??? 30.000??? ga jadi masuk deh...

Mahal bangeeeettttt... huhuhuhu. Masa liat batu aja sampai 30.000 -_______-”
Teman – teman se-mobil bangun. Aku langsung meminta mereka balik ke Jogja lagi, begitu mendengar harga tiket yang muahal buanget !
HUH !!!

Akhirnya kami hanya sempat jalan – jalan keliling pelataran pedagang souvenir di Borobudur. Puas dengan belanja souvenir dan makan es kelapa kami pun kembali ke Jogja, menuju Malioboro =D



Sepanjang jalan pun saya habiiiissss dicak cakin  satu mobil, karena belum kesampaian ke Borobudur

Baiklaaahhh... saya berikrar bahwa saya akan ke Borobudurr !!! #tekad



Okesip, kita lanjutkan ke Malioboro !

Sampai di sana, kami langsung sholat dan berpisah. Yang ikhwan mah kemanaaaa... yag akhwat kemana. Berjanji bertemu kembali pukul 15.00 di depan DPRD.


*cerita para akhwat*

Kami mengawali sesi belanja ini di sepanjang jalan Malioboro. Oiaaaa... nama pasarnya bukan Malioboro ya sodara sodara. Nama pasaranya, Pasar Beringhardjo naaaahhh kalau Malioboro itu nama jalannya.

Sepanjang jalan itu ada satu jenis barang yang tak pernah hilang dari sudut manapun, yaitu KAOS !!!
Serius lah itu tukang kaos, udah kaya surga kaos ajaaahhh...
Jumlah belanjaan kami beda – beda... intinya kami tetap punya satu prinsip. HARUS BELI BAKPIA !!!

Mengakhiri sesi belanja siang itu, kami makan nasi pecel di pinggir jalan Malioboro, ditengah guyuran hujan, di antara sesaknya jalan dan di bawah atap terpal...
Harga Rp. 24.000 untuk 4 porsi =D


*Mari kita dengar sesi belanja ikhwan*

Entah dimana mereka memulai sesi belanja mereka. Yang pasti tiba – tiba ketemu di depan tukang kaos ketika hujan.
Ternyata belanjaan mereka ga sebanyak akhwatnya. Akhwat juga deng ga banyak, hanya satu tas masing – masing. Hujan yang deras membuat kami tetap bertahan di tukang kaos tersebut. 
Dengan gaya –agak- cool, dua orang diantara kami mulai kepo kepo itu tukang kaos. Gimana bikinnya., jenis kaosnya apa, harga dasarnya berapa dan keuntungannya berapa. Hal ini penting untuk usaha AiR34 ke depannya.
Beberapa diantara kami menyusul Elf kami untuk menjemput kami di kawasan Malioboro tersebut.
Setelah menunggu beberapa lam, kmi semua pun masuk ke mobil.



Kisah dimulai =D
Aldo    : parah banget, masa gue makan nasi pecel 25000

Kita akhwat terkejut

Saya    : masa ???

Suasana mulai riweuh

Aldo               : iyaaa... parah banget, kan ane main makan – makan aja tuh, ga pake nanya,
                         pas dihitung tau – tau 25000. Parah banget
Kak ratih         : tanya dulu ga do ? ini berapa harganya ?
Aldo                : ngga kak...
Kak ratih     : hmmmm yaudah. Akhwatnya aja makan pecel, 4 pors Cuma 24000. Hehehe (penuh kemenangan ^^/
Aldo                : aaaahhhh paraha banget.

Tampak sangat aldo kecewa dan sedih. Ckckckck
Sabar ya dooo, ikhlaskan saja, sudh masuk perut itu =D

Pelajarannya adalah kalau ke Malioboro, tanyalah harga makanan sebelum makan =D

Kami melanjutkan ke bakpia 25 dan belanja banyak bakpia untuk orang – orang tercintaaaaa =D

Kami pulang jogja ^^

Kami pulang melewati jalur selatan. sukaaaaaaa banget deh jalurnya. Walau agak rusak tapi kece banget pemandangannya. Bisa dipake buat refreshing.

”Suka deh, kalau liat sekolah di tengah sawah. Maksudnya yang posisinya dekeeeetttt banget ama sawah. Saya berfikir anak – anak yang  seperti itu (sekolah deka sawah) pasti cerdas. Saat mereka mau belajar, suasana kelas masih dingin, sejuk dan segar. Saat siang mereka suntuk, sudah saja liat sawah yang terbentang luas, pikiran akan lapang kembali. Saat mereka lelah maka angin sore sawah menyapu wajah mereka dan membalut kelelahan dengan aroma jerami yang dibakar... sukaaaa bangeeeetttt ”

Lepas jogja kami, langsung naik lagi ke utara. Melewati cilacap dan cikampek. Sempat terjadi penilangan oleh polisi. Entah apa alasannya.

Namun, karena kami menggunakan mobil sekolah (FYI : MOBIL KITA GA PLAT MERAH YAAAAAA) dan dianggapnya kami adalah rombongan guru, maka pak polisi mengijinkan kami lanjut. =D

Akhir perjalanan kami di SEVEL Pondok Labu. Berpisah untuk melanjutkan agenda selanjutnyaa...
Dengan hamdallah, kami peulang ke rumah dan kantor masing – masing =D

Hmmmmm.... sampai jumpa di Trip selanjutnya =)

Selesai.

Ciputat, 17 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar