Perempuan, kata yang sering kita dengar. Perempuan adalah
makhluk yang diciptakan Tuhan sebagai pelengkap bagi laki – laki, pasangan bagi
laki – laki, teman, sahabat dan yang pasti orang yang dicintai oleh laki - laki.
Perempuan sebagai makhluk yang – diciptakan- dari tulang rusuk laki – laki dan
akan berkumpul dan menyatu dengan tulang rusuk intinya, maka ia adalah
seseorang dengan banyak sifat dan karakter spesial dalam dirinya.
Fase perempuan yang umum biasanya terjadi ada 5 hal,
sebagai seorang pribadi, seorang pekerja, seorang istri, seorang ibu dan
anggota masyarakat. Namun, dari lima fase ini perempuan memiliki tantangan yang
sama. Tantangan itulah yang menjadikan peremuan menjadi insan yang luar biasa
dan mampu menjadikan seorang perempuan pribadi yang luar biasa.
Kesulitan hidup, adalah tantangan pertama yang dihadapi
oleh seorang perempuan. Kesulitan hidup ini kadang memaksa seorang perempuan
menjadi pribadi yang doble job .
Dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan faktor ekonomi. Banyak dari perempuan
Indonesia yang ikut serta mencari nafkah seperti suaminya. Hal itu memang tidak
salah tetapi apabila dibiarkan terus menerus maka hal tersebut akan membuat
efek yang kurang baik, terutama untuk perkembangan anak – anaknya.
Tekanan ekonomi, dalam hal ini, kasus perempuan hampir
sama dengan kesulitan hidup. Tekanan ekonomi memang seperti ’musuh nyata’ bagi
seorang perempuan. Tekanan ekonomi sering kali membuat perempuan enggan
meningkatkan kapasitas dirinya untuk menjadi lebih baik. Kembali mengenyam
pendidikan kembali misalnya. Ada sebagian perempuan menganggap bahwa, sudahlah
tak usah sekolah tinggi – tinggi, asalkan memiliki kemampuan sedikit bisa saja
uang didapat. Hal itu sangat miris, ditengah gegap gempitanya perkembangan
teknologi, yang membuat seseorang harus mampu mengimbangi laju perkembangan
tersebut dengan pendidikan terutama, sebagian dari perempuan malah enggan
menjadi seseorang yang memiliki kapasitas akademik yang lebi dari perempuan
lain. Hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, apabila hal ini dibiarkan
terus menerus tanpa ada usaha untuk mengubah cara pandang seorang perempuan
maka yang akan terkena imbas adalah anak – anaknya.
Teknologi dan pergaulan. Seorang perempuan harus Pintar
dan Cerdas. Itu yang harus dimiliki oleh seorang perempuan. Kita semua telah
mengetahui, bahwa saat ini era pergaulan sudah sangat maju. Teknologi
berkembang sangat cepat dan sangat maju. Bagaimana seorang perempuan akan mampu
menjadi seoarang ibu yang baik. Menjadi istri yang baik, sedang ia tak
mengetahui perkembangan teknologi dan tak mau bergaul. Padahal saat ini anak –
anak usia Sekolah Dasar saja sudah mampu bermain dengan gadget yang sangat canggih. Itulah perlunya menjadi ibu yang sangat
cerdas. Hal ini dimaksudkan agar pengawasan terhadap anak – anak kita dapat
maksimal. Agar nantinya anak – anak kita tidak terjerumus dalam hal – hal yang
tidak diinginkan.
Fase perempuan dalam menghadapi tantangan ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Sebagai seorang pekerja
Perempuan yang produktif identik dengan perempuan yang
bekerja dan berkarir. Padahal sebenarnya setiap perempuan adalah insan yang
produktif, sekalipun ia tidak bekerja. Karena makna produktif di sini, tidak
harus menghasilkan uang saja. Misalkan seorang perempuan yang membuatkan
sarapan pagi untuk suami dan anak – anaknya, pada dasarnya ia telah melakukan sebuah kegiatan yang produktif. Karena dia mampu
memproduksi sebuah sarapan untuk keluarganya. Namun, kita juga tidak boleh
menyalahkan seseorang yang bekerja untk memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Ada
berapa prinsip yang harus ’disepakati’ oleh diri sendiri ketika seseorang
perempuan ingin menjadi seseorang yang bekerja di luar. Salah satunya adalah ia
harus profesional. Profesional disini adalah sifat dan sikap yang dilakukan
seseorang dalam melakukan pekerjaannya dengan terbaik dan saat waktu yang baik
pula. Profesional adalah bukan tentang pekerjaan apa, tapi tentang bagaimana
kamu melakukan pekerjaan tersebut. Untuk menjadi seorang yang profesional,
seseorang harus mampu mengatur waktu dengan baik, produktif, banyak membaca, open minded, dan semangat.
Sebagai seorang istri
Menjadi seorang istri ada yang menganggap bahwa itu
adalah sebuah pilihan. Namun, tidak untuk saya. Menjadi seorang istri adalah
sebuah KEWAJIBAN.
Seperti kodrat setiap manusia yang memang diciptakan Tuhan
secara berpasangan, maka menjadi seorang istri bukan lagi sebuah pilihan. Namun,
sebuah kewajiban. Sering kita mendengar di samping laki – laki hebat ada
perempuan hebat, begitu pun sebaliknya, di samping perempuan hebat pasti ada
laki – laki hebat. Seorang perempuan yang baik, dia akan menjadi seseorang yang
TERBAIK untuk pasangannya. Dia akan menjadi seseorang yang bijaksana, aktif dan
mampu menjadi teman yang baik. Menentukan keputusan dan mendengarkan keluh
kesah.
Seorang ibu
Ketika menjadi seorang istri tidak lagi menjadi sebuah
pilihan, maka menjadi seorang ibu adalah fase yang mengikutinya. Great Mom Raise Great Kid, ibu yang
hebat melahirkan anak yang hebat.
Seorang perempuan dituntut untuk cerdas dan memiliki
pengetahuan yang banyak, tentang segala hal. Hal ini dimaksudkan agar tiap anak
nantinya akan memiliki ibu yang luar biasa. Ketika ditanya oleh anaknya tentang
hal yang terkecil sekalipun maka sang ibu akan mampu menjawab dan memberikan pemahaman yang baik. Sehingga anak
tidak lagi merasa didoktrin, karena mereka mendapatkan pemahaman tentang apa yang ditanyakan.
Anggota masyarakat
Menjadi perempun tidak akan lepas perannya sebagai
seseorang yang paling pertama mengetahui kondisi masyarakat sekitar rumahnya. Karena
ketika seorang perempuan telah peuli terhadap kondisi yang terjadi di
masyarakat, minimal yang terkecil –keluarga- maka ia akan mampu menjaga lingkup
yang lebih luas lagi. Care for children,
care for family, care for city, care for country.
Perempuan yang hebat tidak harus berada pada rana publik
saja. Perempuan yang berada dalam wilayah domestik pun, merupakan perempuan
yang hebat. Namun, ketika keduanya dapat diseimbangkan, maka itu akan jauh
lebih hebat....
Setiap hal pasti ada waktunya
Dan tidak akan ada yang dikorbankan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar