Rabu, 19 Desember 2012

LISTRIK NAIK, SALAH SIAPA ???


Hearing BEM SI – Direksi PLN
Senin, 10 Desember,aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan audiensi dan diskusi dengan direksi PLN. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan keberatan aliansi BEM SI terhadap kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Januari 2013 nanti. Diskusi ini dihadiri oleh jajaran direksi PLN termasuk Nur Pamudji selaku Direktur Utama PLN dan perwakilan BEM SI yang berjumlah kurang lebih 15 orang dari 8 Perguruan Tinggi di Jakarta dan Surabaya. Acara dimulai pukul 21.00 WIB dan berlangsung.

Diawali dengan pemaparan yang disampaikan oleh perwakilan BEM SI, yang diwakili oleh mahasiswa ITS, Bara Yohantomo. Menurut pemaparannya kenaikan TDL per 1 Januari 2013 ini akan membuat pemerintah menghemat anggaran sebesar 14,89 Triliun. Uang ini akan disubsidikan untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu kenaikan TDL nanti, dimaksudkan untuk menutup kerugian PLN di tahun 2009 dan 2010. Kerugian ini dikarenakan gagalnya PLN menggunakan gas sebagai pembangkit listrik karena masalah birokrasi oleh BP Migas dan tidak tepatnya janji kontraktor.



Pemerintah menilai, dengan menaikan TDL di Indonesia, pemerintah akan menghemat anggaran, yang nantinya untuk menutup kerugian yang pernah diderita PLN. Namun, pihak PLN mengatakan bahwa sebenarnya PLN tidak merugi. Namun, mengalami pemborosan dalam penggunaan gas. Hal ni disebabkan, infastruktur yang digunakan untuk mengelola gas di Indonesia masih belum baik. Kurang dukungan pemerintah merupakan salah satu permasalahan. Padahal dengan menggunakan gas, cost yang digunakan akan lebih murah dan bersih.  Sayangnya pemerintah kita belum ”bersedia mendukung” kebijakan penggunaan gas sebagai pembangkit listrik ini. Pemerintah lebih memilih menjual pasokan gas yang ada di Indonesia ke asing, ketimbang untuk memasok kebutuhan gas dalam negeri.

Keputusan untuk menaikkan TDL nanti, dinilai terlalu terburu – buru. Pasokan listrik yang masih defisit, infrastruktur yang masih ’manual’ membuat kebijakan menaikkan TDL tersebut terkesan dibuat – dibuat dan hanya mencari keuntungan semata. Pemerintah dinilai hanya memperhatikkan aspek profit, tanpa memperhatikkan aspek kemajun teknologi.

Sudah saatnya energi dan sumber daya alam negeri ini dikelola oleh tangan – tangan putra bangsa. Ketimbang dijual kepada pihak asing. 

( FR / MSH / Last Ed : Res)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar