Jumat, 22 Juni 2012

Jadi Rakyat ???

Fenomena Post Power Syndrome atau biasa disebut dengan PPS yang biasa dialami oleh para aktivis yang sudah bertahun – tahun menghuni chart struktur organisasi tentu membuat segelintir orang bertanya – tanya. Apa sih PPS itu ???
***

Baiklah, aku akan mencoba menjabarkan (versi diriku) tentang apa itu PPS. PPS adalah fenomena yang dirasakan oleh segelintir orang yang gaya hidupnya sangat cepat. Fenomena ini biasanya menyerang para aktivis yang biasa atau sangat biasa bergerak dalam dunia pergerakan atau dunia organisasi. Hal ini biasanya menyerang orang – orang yang tadinya menjabat atau beramanah di tataran tertentu lalu dalam tempo yang singkat dai mau tidak mau, suka atau tidak suka harus digantikan, karena, memang waktunya sudah habis.
Tidak ada yang salah dengan fenomena ini, karena aku yakin semua orang yang dunianya sudah berorganisasi pasti pernah merasakannya. Mulai dari –merasa- ga punya kerjaan, merasa tidak dianggap, merasa sendiri karena mungkin kawan-kawannya masih berada di tempat yang sama atau lainnya. Namun, yang perlu dicermati adalah dampak jangka panjang ketika kita sedang berada pada masa PPS itu dan berusaha secepat kilat keluar dari masa tersebut.

Orang yang kena PPS bisanya lebih sering menyendiri, jalan – jalan ga jelas, ngobrol ngalor ngidul atau bahkan ikut – ikutan ngatur di ranah yang pernah ditinggalkannya.
Itu tidak salah menurutku. Dan itu baik... karena ia masih peduli dengan ranah yang pernah ”membesarkan” namanya. Namun, apabila ketika ia terserang PPS lalu yang terjadi adalah kita meninggalkan segalanya dan menganggap kalau kita tidak lagi penting.
HUH  ..... KE LAUT AJA DEEHHHHH
***

Kalau ada orang yang ga bisa dihubungi karena HP.nya bermasalah aku selalu memarahinya dan mengungkapkan ” Antum itu orang penting, jangan suka matiin HP semena – mena deeehhhh”
Namun, saat ini sering kali aku mendapati, kalu ga beramanah atau tak punya jabatan berarti ga penting. Hmmm
Sungguh kawan. Aku juga pernah merasakan hal tersebut. Bahkan, aku langsung membenci orang – orang yang beramanah tersebut. ASTAGHFIRULLOH...

Namun, lama-lama aku merasakan dan akhirnya jadi sadar. ”Ngapain juga gue mikirin hal macam ini, ga penting juga kali, emang kalau gue ga beramanah, lantas kesempatan gue untuk beramal akan hilang. Ya ngga laaahhhh...”
Naah itu lah yang mau coba kubahasakan disini. Aku merasa bahwa, pun ketika aku menjadi rakyat atau tidak memiliki amanah secara struktur, aku mendapatkan kebebasan yang mungkin tak akan kumiliki kalau akau menjadi pejabat. Tak bisa menjadi pendengar yang baik, tak bisa mengkritk ga bisa marah – marahin atasan seenak – enaknya… haha
Aku memikirkan kalau aku menjadi pejabat, bisa ga ya aku seperti itu ???

Bisa saja sebenarny dengan tidak masukny kita menjadi pejabat, maka kesemptan kita untuk marasakan apa yang dirasakan oleh rakyat dapat juga kita rasakan. Bisa saja kita akan menjadi lebih peka terhadap rakyat, bisa saja kita menjadi penyambung lidah dan aspirasi para rakyat... Who knows.. ???
That we can do it !
That we can get that opportunity...
Tinggal kita nya apakah kita mau memanfaatkan momentum itu atau tidak… !

Hmmm.. iya sahabat, tanpa atau dengan adanya kita di jalan ini, jalan ini akan tetap berjalan.
Sekali lagi.. tinggal kita mau atau ngga mengikutinya. Atau, tinggal kita sendiri... mau jadi penonton atau pemain. Apapu amanah kita... percayalah kita pasti bisa dan kita pasti bermanfaat !



Sawangan, 4 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar