Beberapa hari ang lalau aku mendapatkan training dari
kakak kelasku. Bukan training sih sebenarnya, lebih pada ”PENYAMAAN VISI DAN
MISI”. Topik dasar dari agenda tersebut adalah KENAPA ?
Mulai dari :
a.
Kenapa kita
ada disini ?
b.
Kenapa kita
mau ngurusin ini ?
c.
Kenapa kita
mau berurusan dengan orang – orang yang sama dalam waktu yang lama lagi..
d.
Dan kenapa –
kenapa lainnya...
Kemudian kakak kelasku itu menerangkan tentang lingkaran
”Why, How dan What” dari lingkaran paling dalam sampai lingkaran paling luar.
Dari lingkaran terdalam itu adalah ”WHY”. Pertanyaan yang
aku pikir harus dijawab dan butuh dirasionalisasikan apapun alasannya. Aku tahu
memang ada kondisi hal tersebut adalah amniyah –rahasia, red- , tetapi apa
salahnya hal ini tetap disosilialisasikan tapi dengan cara yang tidak biasa
atau tidak rahasia.
Karena apabila kita merasionalisasikan atau menyampaikan
”kenapa” kita melakukan hal tersebut maka setiap orang yang tergabung dalam
jama’ah atau organisasi mengerti kenapa dia harus melakukan hal tersebut dan
kita punya mainframe dan cara gerak yang sama.
Kita punya ritme dan sistem kerja
yang sama. Jadi tidak ada lagi tuh yang namanya ”ana ga dianggap” atau ”maunya
apa sih” atau ”biarin aja, itu bukan urusan gue”.
Aku tidak menuntut supaya kerahasiaan itu tertutup, tapi
kadang – kadang kita butuh rasionalisasi bukan untuk memberantaki, tapi aku
yakin untuk membantu.
Depok, 2 November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar