Krisis
yang terjadi di Eropa belakang ini cukup membuat negara – negara lainnya
merasakan dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia yang lebih sering
menjadikan Eropa sebagai negara tujuan ekspor, krisis di Eropa membuat kita
cukup banyak kehilangan peluang pasar untuk tujuan ekspor. Kondisi ini cukup
berpengaruh pada kondisi perekonomian nasional bahkan daerah – daerah di
Indonesia.
Kondisi
harga ”komoditas” di dunia, akhir – akhir ini juga mengalami kenaikan yang
cukup signifikan bahkan cenderung tidak pasti. Harga minyak dunia misalnya.
Hampir tahun mengalami kenaikan, dan tahun ini Indonesia berencana mencabut
subsidi BBM. Hal itu tentu berdampak pada harga – harga barang di pasaran. Harga pangan dunia yang cenderung mengalami
kenaikan terus menerus juga menjadi ancaman tersendiri bagi bangsa Indonesia,
karena saat ini yang seharusnya menjadi fokus utama bagi bangsa Indonesia ini
adalah bagaimana melindungi harag pangan itu sendiri di Indonesia.
Ekonomi
Indonesia pada tahun 2011 kemarin sudah cukup baik. Sayangnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia tidak dibarengi dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja
pada sektor perekonomian. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia banyak terjadi pada
bidang telekomunikasi, hampir sebesar 15 %. Pertumbuhan pada bidang
telekomunikasi pada dasarnya tidak begitu banyak menyerap tenaga kerja.
Sedangkan sekto perekonomian yang cukup banyak menyerap tenaga kerja justru pertumbuhannya
stagnan.
Jumlah orang miskin di Indonesia juga sudah
banyak yang berkurang. Terlepas kita menggunakan data statistik World Bank atau
BPS. Tapi ketahuilah, bukan angka yang harus kita perdebatkan. Bukan jumlah
orang miskin yang benar itu 80 juta atau 230 juta, tetapi bagaimana mengubah 80
atau 230 juta orang itu menjadi tidak miskin lagi. Kakak kelasku yang saat ini
”kooperatif” dengan pemerintah mengatakan bahwa ”sebenarnya pemerintah itu punya banyak program yang bertugas untuk
mengentaskan kemiskinan, mulai dari KUR, PNPM dan lainnya. Yang jadi masalahnya
adalah, mahasiswa saat ini ga mau ngawal isu atau program tersebut”.
Dan jadi
pertanyaan saya, ”apakah semua program
tersebut efektif ??? ”
Kemudian, selain kondisi pemerintahnya yang ”sayang” sama
rakyatnya, sebenarnya Indonesia kaya akan sumber daya alam. Ini juga menjadi
masalah. Entah menjadi kebiasaan atau memang kita belum mampunya Indonesia dalam
pengolahan. Kita lebih sering mengekspor bahan benar – benar mentah dan
mengimpor bahan jadi. Sehingga yang mengloah bahan tersebut adalah asing dan
diimpor kembali ke Indonesia suah dengan nilai tambah bagi barang tersebut.
Sehingga barang yang masuk ke dalam negeri lebih mahal harganya. Sebenarnya apabila
celah itu bisa kita manfaatkan dengan baik, maka pendapatan Indonesia sendiri
akan naik cukup tinggi.
Inflasi tahun ini diperkirankan akan berada pada level tidak
lebih dari 5,3%. Tahukah kawan ternyata hobi belanjanya orang Indonesia ada
manfaatnya juga. Karena proses belanja itulah yang membuat orang Indonesia bisa
bertahan dalam kondisi krisis (sampai saat ini saya belum paham bagian ini)
Investasi di Indonesia juga sudah lebih dipercaya. Sejak masuk
dalam jaaran negera yang bisa ”diinvestasikan”. Sayangnya pemerintah kita
terlalu gegabah dalam pemberian ijin untuk investasi. Investasi yang baik, yang
dapat diberikan kepada pihak asing adalah pada sektor yang banyak mengambil
banyak SDM yang akan dipekerjakan. Namun, pemerintah kita mambaikan porsi yng
diberikan kepada pihak asing adalah porsi untuk pertambangn, jadi jangan hran
krtika kita merasa bahwa kita yang memiliki tnah Freeport, tetapi bukan kita
yang merasakan, lha wong pemerintahya salah ambil langkah. Untuk kebijakan
hutang sampai sejauh ini pemerintah masih cukup realistis. Sayangnya lagi lagi
pemerintah tidak bisa memanfaatkan hutang trsebut dengan baik. Ketika hutang
yang dipinjam dari luar negeri itu dipergunakan untuk membuat infrastruktur
yang ada maka pertumbuhan ekonomi akan lebih maju. Misalnya untuk jalan.
Indonesia masih sangat kalah denga Cina dalam hal pembangunan jalan. Di Cina
setiap hari hampir membangun 14 KM jalan raya, sedangkan Indonesia tiap tahu
1,xx Km. Can you magine that ???
Suku
bunga kredit perbankan di tahun 2012 ini juga cukup baik. Bahkan apabila ingin
memebuka usaha sangat disarankan untuk membuka usaha di tahun ini (GREY PEMPEK, are you ready?). namun, tetap
saja serendah apapun suku bunga lebih aman menggunakan asas syariah. :D
Disamping banyaknya tantangan yang terjadi di Indonesia, pada
dasarnya kita memiliki peluang yang cukup banyak. Jumlah penduduk Indonsia
merupakan peluang terbesar kita, belum lagi ribuan sarjana yang dicetak tiap
tahunnya. Hal itu tentu membuat kita semakin percaya bahwa dari
Indonesia, di Indonesia dan oleh Indonesia, dunia akan bangkit… :D
Teringat kata kakak kelas saya.. ”saya ga
peduli mau neolib kek, mau komunis kek, selama itu bisa mensejahterakan rakyat,
why not .. ?
Wallohua’alaam..
UNJ, 26 Januari 2012
dan saya pun bertanya2.. saat para pengawal (mahasiswa) itu lulus, ke mana kah mereka?
BalasHapuskenapa ga coba masuk ke pemerintahan dan coba ubah pemerintahan itu dari dalam menjadi lebih efektif dan efisien? :)
nice post.