Lahir dari
sebuah idealisme untuk meningkatan kapabilitas aktivis mahasiswi di Indonesia
yang tergabung dalam aliansi BEM SI, forum ini lahir. Bermula saat Musyawarah
Nasional BEM SI di Solo tahun 2009 beberapa aktivis mahasiswi yang sering ikut
datang dalam agenda – agenda BEM SI merasakan bahwa perlu adanya wadah untuk
untuk para aktivis mahasiswi. Harapannya wadah ini tidak hanya sarana
silaturahim dan aktualisasi diri, tetapi juga untuk sarana peningkatan
kapabilitas diri terutama dalam hal perpolitikan di Indonesia, pada tataran
mahasiswa.
Nama
supporting system ini pada awalnya belum Forum Perempuan. Saat itu terlahir
dengan nama AWSI, atau Aliansi Wanita Seluruh Indonesia. Saat itu, nama yang
diusung (AWSI) memang sempat menjdi kontroversi, karena makna yang tersirat
dari kata Aliansi membuat artinya menjadi ada aliansi di dalam aliansi. Setelah
melewati pemikiran yang matang, maka AWSI berubah nama menjadi FP atau Forum
Perempuan BEM SI
Koordinator
Pusat FP BEM SI untuk yang pertama kali diamanahkan kepada Universitas
Padjajaran, dengan pejabat pelaksananya adalah Kantry Maharani. Ketika itu
gerak dan kinerja FP belum sampai pada tataran up grade kpabilitas hanya baru
pada tataran komunikasi dan silaturrahim. Hal ini disebabkan belum banyaknya
para presiden mahasiswa yang memahami pentingnya wadah ini untuk para aktivis
putri mereka. Tidak hanya itu, belum banyak terlihat sepak terjangnya FP, juga
karena saat itu para aktivis putri belum banyak yang mengetahui adanya Forum ini. Sehingga jumlah anggota
aktif FP belum banyak. Akhirnya, pada Munas BEM SI tahun 2010 yng dilaksanakan
di Jakarta, FP komitmen kembali. Menanyakan kepada masing – masing personal dan
masing – msing universitas, apakah siap melanjutkan estafet FP berikutnya.
Seketika itu kami mengatakan siap.
Ketika kami
mengatkan bahwa kami siap melanjutkan estafet pergerakan FP, maka pemilihan
korpus FP yang baru berlangsung. Saat itu muncul dua nama, STEI SEBI dan UNS.
Karena kondisi BEM STEI SEBI saat itu baru kembli aktif dalam ranah BEM SI dan
melihat kesiapan dari rekan – rekan UNS dalam mengemban amanah ini, maka amanah
Koordintor Pusat FP BEM SI diberikan kepada UNS, dengan pejabat pelaksananya Ni
Nyoman Indirawati Kusuma.
Ketika FP
diamanahkan kepada UNS, kami baru mulai membaca dan mampu menafsirkan seperti
apa fungsi FP. Setelah membuat grand design FP untuk satu tahun dan kami mulai
bisa membaca, mau dibawa kemana FP BEM SI, maka gerak FP BEM SI mulai kami
rancang dan kami kerjakan. Mulai dari perluasan jaringan kepada tokoh nasional
perempuan, pemerintah, pengusaha, pendidik dan para perempuan inspiratif
Indonesia. Beberap aksi dan Support aksi juga kami lakukan dalam rangka
membantu ”pekerjaan” BEM SI. Aksi yang kami lakukan antara lain, aksi memperingati
Hari Anak Nasional (di Bandung)dan Hari
Tanpa TV (di Bandung). Kemudian kami juga mengadakan survey lapangan terkait
kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah SBY – Boediono jelang Aksi Akbar
20102011.
Telah banyak
yang kami lakukan selama satu tahun ke belakang. Agenda – agenda dari masing –
masing wilayah juga sering kami lakukan. Hal ini karena gerakan FP adalah gerakan berbasis
kedaerahan. karena kami mencoba menyikapi isu – isu perempuan dan anak dalam
ranah daerah dan wilayah. Sedangkan, isu perempuan dan anak – anak di setiap
daerah berbeda.
Akhir bulan
Februari lalu, BEM SI kembali mnegadakan Musyawarah Nasional (MUNAS) di
Lampung. Struktur dalam jajaran BEM SI berganti. Koordinator Pusat FP BEM SI
diamanahkan kepada BEM STEI SEBI, dengan pejabat Pelaksananya Respati
Oktaviani.
Banyak PR yang
harus kita lakukan bersama – sama untuk mewujudkan BEM SI yang lebih baik, FP
BEM SI yang lebih baik dan Indonesia yang lebih baik tentunya... J
*Untuk aktivis
putri di seluruh Indonesia, yang peduli
akan nasib bangsa*
Koordinator Pusat FP BEM SI 2012-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar