Hehe, aku adalah anak kos yang
sudah hidup ngekos selama kurang lebih 2 tahun. Awalnya aku ngekos di tempat
yang agak jauh dari kampusku dan cuma berdua. Pada saat itu aku ga tau apa – apa soal ngekos, maklum
mahasiswa baru ngekos. Karena seblum kampusku pindah ke kawasan Sawangan, aku
memang lebih sering pulang pergi dengan ongkos yang sangat murah, Rp. 2000. Tapi
sekaraannngggg kalau aku musti pulang pergi, maka ongkosnya 6kali lipat...
Kalau kata
project pop ”cintaku berat di ongkos”. Maka aku akan menandingi dengan ”kuliahku
berat di ongkos” =D
Fine, tapi
bukan itu yang ingin aku ceritakan. Pertama kali aku ngekos aku sangat lugu. Pulang
tiap pekan, terus kalau balik ke kosan musti bawa ”Ghanimah” dari rumah, mulai
dari kerupuk sampai rendang. Apa aja lah makanan yang bisa diawetkan tapi tanpa
bahan pengawet. Aahhhh pokoknya lucu lah waktu pertama kali ngekos.
Namun, semua
itu harus berakhir saudara – saudara...
Tepat ketika
Romadhon 1432 tahun 2011 lalu, aku mengunjungi kosanku dan mendapatkan bahwa, kosanku
telah dimasuki orang tak bertanggung jawab. HUH
Sebalnya aku...
maka hari itu pun aku berencana mencari kosan yang jauh ebih layak dan aman
dibanding yang dulu. Akhirnya kami mendapatkan kosan yang lebih baik =)
Bukan ini
yang ingin aku sampaikan ... (muqoddimmahnya meni panjang euy)
***
Aku sering
berkunjung ke beberapa kosan yang domisiinya tidak di Jakarta. Entahlah, apakah
itu urusan pekerjaan atau hanya sekadar main. Dan aku punya kebiasaan, apabila
aku berada di sebuah kawasan kosan, maka aku akan mengamati daerah sekitar. Satu
hal yang sering aku perhatikan adalah urusan makanan. Kenapa ???
Karena makanan
itu Penting, HAHA... sumpah ini alasan yang ga banget =D
Dengan alibi,
tak ada logistik logika tak jalan, maka alasan ini dapat dijalankan... hmmmm
Naahhh. Ketika
aku mengunjungi rumah seorang saudaraku yang ngkos juga, aku melihat bahwa ia
sangat simpel urusan makanan. Ga perlu lah pergi keluar kosannya. Tinggal SMS nomor
tukang makanan yang akan dipesan tunggu kurang lebih, 15-20 menit makaaa... bel
kosan akan berbunyi
Ting tong
... nasi goreng teh...
Aih, simple sangat
… dari situ aku mulai merasakan bahwa, DELIVERY ORDER itu sangat memudahkan =D
Maka aku
menarik kesimpulan. Sebagai anak kos dengan mobilitas tingkat tinggi.. asik maka
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah nomor HP siaga. Nomor
HP siaga ini akan membantu kita kalau kita kena masalah, nomor – nomor siaga
tersebut antara lain :
Nomor HP ibu kos. Nomor ibu kos ini sangat penting nak. Ini
berguna ketika kita berada pada posisi yang genting. Misalnya... belum dapat
kiriman orang tua dan harus ngloby ibu kos buat memundurkan bayar kosan dari
jadwal biasa. Atauu... kalau kita ga punya makanan mak ibu kos juga merupakan
tempat yang aman untuk makan :D
Nomor HP tetangga kos, yang sama – sama mahasiswa. Misalnya
kita di kosan sendiri, maka alangkah baiknya kalau kita numpang di kosan
tetangga, yang mahasiswa juga (dengan gender yang sama yaa :D )
Nomor HP tukang galon. Sebagai anak kos yang sering beprgian,
aku sangat menyarankan kalau kita pergi kemana pun, maka kita harus rajin bawa
air minum. Namuuun, apabila air minum di kosan belum diisi maka, silahkan sms
tukang galon untuk segera mengantar ke kosan.
Nomor HP tukang – tukang makanan. Aha... ! ini yang
paling penting. Di tengah hujan yang deras dan keengganan untuk melangkahkan
kaki keluar kosan, untuk membeli makanan, satu sisi perut lapar tak
tertahankan, makaaa... pertolongan pertama adala melalui HP yang selalu sedia
berada di samping kita ;). Silahkan tekan nomor tujuan dan daftar pesanan..
maka tukang – tukang tersebut akan mendatangi kita dengan membawa pesanan kita
:D
Mungkin itu yang bisa aku
bagi dengan kalian...
Salam anak KOS ! =D
haha, ternyata tips untuk anak kosan, ya? Suka. :')
BalasHapus