Selasa, 26 Juni 2012

Emergency Call (anak kos version) =D

Hehe, aku adalah anak kos yang sudah hidup ngekos selama kurang lebih 2 tahun. Awalnya aku ngekos di tempat yang agak jauh dari kampusku dan cuma berdua. Pada saat itu aku ga tau apa – apa soal ngekos, maklum mahasiswa baru ngekos. Karena seblum kampusku pindah ke kawasan Sawangan, aku memang lebih sering pulang pergi dengan ongkos yang sangat murah, Rp. 2000. Tapi sekaraannngggg kalau aku musti pulang pergi, maka ongkosnya 6kali lipat...
Kalau kata project pop ”cintaku berat di ongkos”. Maka aku akan menandingi dengan ”kuliahku berat di ongkos” =D

Fine, tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan. Pertama kali aku ngekos aku sangat lugu. Pulang tiap pekan, terus kalau balik ke kosan musti bawa ”Ghanimah” dari rumah, mulai dari kerupuk sampai rendang. Apa aja lah makanan yang bisa diawetkan tapi tanpa bahan pengawet. Aahhhh pokoknya lucu lah waktu pertama kali ngekos.
Namun, semua itu harus berakhir saudara – saudara...
Tepat ketika Romadhon 1432 tahun 2011 lalu, aku mengunjungi kosanku dan mendapatkan bahwa, kosanku telah dimasuki orang tak bertanggung jawab. HUH
Sebalnya aku... maka hari itu pun aku berencana mencari kosan yang jauh ebih layak dan aman dibanding yang dulu. Akhirnya kami mendapatkan kosan yang lebih baik =)

Bukan ini yang ingin aku sampaikan ... (muqoddimmahnya meni panjang euy)

***

Aku sering berkunjung ke beberapa kosan yang domisiinya tidak di Jakarta. Entahlah, apakah itu urusan pekerjaan atau hanya sekadar main. Dan aku punya kebiasaan, apabila aku berada di sebuah kawasan kosan, maka aku akan mengamati daerah sekitar. Satu hal yang sering aku perhatikan adalah urusan makanan. Kenapa ???
Karena makanan itu Penting, HAHA... sumpah ini alasan yang ga banget =D
Dengan alibi, tak ada logistik logika tak jalan, maka alasan ini dapat dijalankan... hmmmm

Naahhh. Ketika aku mengunjungi rumah seorang saudaraku yang ngkos juga, aku melihat bahwa ia sangat simpel urusan makanan. Ga perlu lah pergi keluar kosannya. Tinggal SMS nomor tukang makanan yang akan dipesan tunggu kurang lebih, 15-20 menit makaaa... bel kosan akan berbunyi
Ting tong ... nasi goreng teh...

Aih, simple sangat … dari situ aku mulai merasakan bahwa, DELIVERY ORDER itu sangat memudahkan =D

Maka aku menarik kesimpulan. Sebagai anak kos dengan mobilitas tingkat tinggi.. asik maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah nomor HP siaga. Nomor HP siaga ini akan membantu kita kalau kita kena masalah, nomor – nomor siaga tersebut antara lain :


Nomor HP ibu kos. Nomor ibu kos ini sangat penting nak. Ini berguna ketika kita berada pada posisi yang genting. Misalnya... belum dapat kiriman orang tua dan harus ngloby ibu kos buat memundurkan bayar kosan dari jadwal biasa. Atauu... kalau kita ga punya makanan mak ibu kos juga merupakan tempat yang aman untuk makan :D


Nomor HP tetangga kos, yang sama – sama mahasiswa. Misalnya kita di kosan sendiri, maka alangkah baiknya kalau kita numpang di kosan tetangga, yang mahasiswa juga (dengan gender yang sama yaa :D )


Nomor HP tukang galon. Sebagai anak kos yang sering beprgian, aku sangat menyarankan kalau kita pergi kemana pun, maka kita harus rajin bawa air minum. Namuuun, apabila air minum di kosan belum diisi maka, silahkan sms tukang galon untuk segera mengantar ke kosan.


Nomor HP tukang – tukang makanan. Aha... ! ini yang paling penting. Di tengah hujan yang deras dan keengganan untuk melangkahkan kaki keluar kosan, untuk membeli makanan, satu sisi perut lapar tak tertahankan, makaaa... pertolongan pertama adala melalui HP yang selalu sedia berada di samping kita ;). Silahkan tekan nomor tujuan dan daftar pesanan.. maka tukang – tukang tersebut akan mendatangi kita dengan membawa pesanan kita :D

Mungkin itu yang bisa aku bagi dengan kalian...

Salam anak KOS ! =D

1 komentar: