Seperti
biasa, kalau games telah berakhir kami diminta untuk menyampaikan aliran rasa. Aliran
rasa ini bagus lho, hee. Kalau kata Bu Septi –dalam suatu jawaban menanggapi
komentar netizan tentang sesuatu- Beliau bilang, kalau Rasa itu perlu dialirkan…
agar ia mengalir dan meneumbuhkan. (lupak sih kalimatnya gimana, intinya saya
menarik kesimpulan, bahwa ketika rasa disampaikan ada feedback berupa ‘pertumbuhan’
yang baik dari dikarenakan aliran tersebut, yaa kaya air aja. Kalau air menggenang
kan jadinya bau, kalau mengalir dia akan menghidupkan).
Ini
apa ya, tetiba sok sok puitis gitu dan berfilosofis… wkwkwk
Kita
lanjut ke aliran rasa sesungguhnya yaaak.
Sejujurnya,
di games kesembilan ini saya banyak cerita. Tapi Cuma bisa ditulis 10. Kalau mau
dipaksakan bisa aja lebih. Cuma yaaa… ukuran prioritasnya masih harus
diperbaiki. Wkwk. Semua prioritas, tapi kita susun tiap hari yang paling
prioritas.
Seperti
yang udah saya ceritain di awal pas masuk kelas. Saya cerita kalau saya ga
kreatif dan ukuran kreatif saya Cuma satu, ga ngerepotin orang. Maka selama
games ini saya mencoba meningkatkan ‘lifeskill’ Zaid agar ga ngerepotin orang. Pakai
sandal sendiri, menumis sesuatu, ngecek cucian, geser bangku daaaan menumpahkan
air lalu mengelapnya kembali. Yaa intinya hal – hal yang bersifat lifeskill
lah. Alhamdulillah, mengalami peningkatan.
Satu
dua hal masih terus dipancing, terutama masalah emosional. Kesabaran. Zaid
masih harus dipancing dan ‘ditatar’ soal kesabaran. Saya masih harus cari cara
yang nyaman nih agar kita bisa sama sama belajar sabar. Karena saya capek
teriak teriak. Wkwkwk
Okelah,
itu aja kali yah, aliran rasanya… games kali ini seru. Saya bisa meningkatkan
lifeskill Zaid. Satu dua hal, memang perlu ditingkatkan lagi…. Sampai juma di
games selanjutnya.
#AliranRasa
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar