Jumat, 13 April 2018

Aliran Rasa Pascagames


Seperti biasa, kalau games telah berakhir kami diminta untuk menyampaikan aliran rasa. Aliran rasa ini bagus lho, hee. Kalau kata Bu Septi –dalam suatu jawaban menanggapi komentar netizan tentang sesuatu- Beliau bilang, kalau Rasa itu perlu dialirkan… agar ia mengalir dan meneumbuhkan. (lupak sih kalimatnya gimana, intinya saya menarik kesimpulan, bahwa ketika rasa disampaikan ada feedback berupa ‘pertumbuhan’ yang baik dari dikarenakan aliran tersebut, yaa kaya air aja. Kalau air menggenang kan jadinya bau, kalau mengalir dia akan menghidupkan).

Ini apa ya, tetiba sok sok puitis gitu dan berfilosofis… wkwkwk

Kita lanjut ke aliran rasa sesungguhnya yaaak.

Sejujurnya, di games kesembilan ini saya banyak cerita. Tapi Cuma bisa ditulis 10. Kalau mau dipaksakan bisa aja lebih. Cuma yaaa… ukuran prioritasnya masih harus diperbaiki. Wkwk. Semua prioritas, tapi kita susun tiap hari yang paling prioritas.

Seperti yang udah saya ceritain di awal pas masuk kelas. Saya cerita kalau saya ga kreatif dan ukuran kreatif saya Cuma satu, ga ngerepotin orang. Maka selama games ini saya mencoba meningkatkan ‘lifeskill’ Zaid agar ga ngerepotin orang. Pakai sandal sendiri, menumis sesuatu, ngecek cucian, geser bangku daaaan menumpahkan air lalu mengelapnya kembali. Yaa intinya hal – hal yang bersifat lifeskill lah. Alhamdulillah, mengalami peningkatan.

Satu dua hal masih terus dipancing, terutama masalah emosional. Kesabaran. Zaid masih harus dipancing dan ‘ditatar’ soal kesabaran. Saya masih harus cari cara yang nyaman nih agar kita bisa sama sama belajar sabar. Karena saya capek teriak teriak. Wkwkwk

Okelah, itu aja kali yah, aliran rasanya… games kali ini seru. Saya bisa meningkatkan lifeskill Zaid. Satu dua hal, memang perlu ditingkatkan lagi…. Sampai juma di games selanjutnya.

#AliranRasa
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative


Tidak ada komentar:

Posting Komentar