Jumat, 03 Februari 2017

(Re) DEFINISI PROFESIONAL #NHW2


Kita sampai di PR kedua...
Berdasarkan desas desus di grup, PR kedua ini lebih menantang dibanding yang pertama. Soalnyaaaa... PR kedua ini kita diminta untuk bikin standar dan indikator profesional, sebagai individu, istri dan ibu.

Tik tok tik tok tik tok... dan PR ini buat saya memang menantang, huhah
Secara yee... pas dulu kerja, salah satu jobdesc saya adalah bikin standar untuk penilaian program. Lah sekarang disuruh bikin standar untuk diri sendiri K
Daaan, pepatah semut di seberang kelihatan gajah di depan malah ga keliatan, sedang berlaku saat ini ... Wkwk

Baiklah kita mulai ngerjain
Pas mau buat ini dan tanya pak suami, jawab beliau cuma Sholihah K
Krik krik...
Terus akhirnya ketemua lah, standar sholihah, versi saya... hee
Diajukan ke pak suami, beliau Cuma... ’hmm ya ya ya, yaudah begini aja Bu’ (coretan dimulai)

FINALLY, HERE THEY ARE ...
Perempuan dikatakan profesional, jikalaauuu :

Bisa masak. Titik
Ini saran (pake banget) dan standar dari suami saya. Makanya saya diminta banget bisa masak sama suami. Dan benar juga sih, kalau misalnya ngebawain suami bekal terus enak, kan berasa gimanaa gitu. Terus kebayang kalau pas anak bawa bekal ke sekolah, terus deklarasi ’masakan ibu aku enak lhoo’
That’s an amazing quote :D

Yaaa paling ngga, dalam 2 bulan sekali ada menu baru yang diluncurkan ke atas meja makan, baik masakan rumah atau cemilan sehat.

Bisa baca
Membaca disini ga melulu baca buku. Tapi juga baca qur’an, baca cerita dan yang paling penting, baca situasi perpolitikan Indonesia,  heee…
Bukaaan, tapi kita harus bisa baca situasi hati keluarga

-      Dalam satu pekan sekali, paling tidak ada family talk. Sekeluarga berkumpul untuk membicarakan tentang apa yang diinginkan dan masalah yang ada, serta rencana – rencana yang akan dilaksanakan sekeluarga.
-      Dalam satu pekan minimal 3 kali membacakan cerita untuk anak. Poin ini juga bertujuan supaya anak – anak suka baca nantinya.
-      Membaca Al Quran minimal ½ juz per hari

Pandai mengatur waktu
Semakin pandai mengatur waktu, in syaa Allah waktu kita akan semakin produktif.
Yang akan dilakukan :
-      pembuatan jadwal harian, pekanan dan bulanan
-      komitmen dengan jadwal online dan offline (1 hari, online dengan durasi maksimal 60 menit, dilakukan saat anak sedang tidur, boleh disebar di berbagai waktu)

Pandai mengatur uang
-      Membuat alokasi anggaran keluarga tiap bulan, sesuai dengan kebutuhan
-      Memastikan adanya anggaran infaq setiap bulan
-      Memberikan hadiah kepada saudara / tetangga yang sedang berbahagia

Pandai merawat diri
-      Setidaknya 2 bulan sekali pergi ke salon, untuk merawat diri
-      Sebulan sekali berenang

Pandai bergaul dengan sekitar dan mampu menempatkan diri
-      Mengikuti kegiatan RT (Pengajian, Posyandu, Arisan)
-      Memiliki waktu untuk berbagi dengan tetangga sepekan sekali
-      Mengenal nama tetangga minimal nama anak dan nama ib
-      Membagi rejeki kepada tetangga, minimal sebulan sekali

Itu diaaa... standar profesional ala perempuan. Agak standar sih, tapi buat saya (dengan saran pak suami) standar seperti jika dilakukan dengan hati ikhlas, konsisten dan penuh dukungan, maka akan mudah tercapai.
Doakan agar target ini bisa terealisasi yaaa ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar