Minggu, 31 Agustus 2014

The Journey of Heart : #kepingkedua

Selasa, 5 Agustus 2014
Gue dan adek gue udah nangkring di stasiun Senen dari jam setegah 10. Entahlah, karena gue dan adek gue ga bisa diem maka kita memilih menunggu daripada kejar – kejaran dengan kereta. Dari mulai lapar, kenyang ampe lapar lagi gue nunggu tim yang berjumlah 8 orang. Jadinya kami berdelapan, karena yang satu mengundurkan diri. Sempat spanneng juga gue dan adek gue, karena sampai jam 11. 45 WIB tim gue belum kumpul. Dan belum ada tanda – tanda kumpul. Dua orang datang, dua orang ketemu di pintu masuk peron. Daaaan benar saja kan, apa yang dibilang sama adek gue… kita kejar – kejaran sama kereta. Huaaaaa.

Rabu, 6 Agustus 2014 : 07. 00 WIB Stasiun Malang
Dulu gue pernah ke sini sama teman maen gue di jalan. 2 bujang koplak dari Bandung. Yang satu anak ITB yang satu anak UPI. Keliling kota Malang tanpa tujuan. Dengan dalih memikirkan gerakan, gue pun terjebak dalam konspirasi tingkat dewa dua makhluk itu. Hadeeeehhhh. Malang belum berubah

Kami melanjutkan perjalanan ke Tumpang. Naik angkot yang udah dipesan jauh – jauh hari. Kami memang sudah mengurus hal – hal yang berhubungan dengan administrasi sejka jauh – jauh hari. Pesan tiket pulang – pergi, daftar online naik gunung, pesan angkot pesan jeep, bahkan pesan rumah untuk disinggahi. Bukan apa – apa sebenarnya, karena kami juga akan berpacu dalam melodi, ehh bukan berpacu dengan waktu, 5 diantara kami sudah berkerja, dan cukup sulit untuk mengambil cuti setelah idul fitri, maka yang kami lakukan adalah mencoba memfasilitasi diri kami untuk tetap dalam kondisi normal selama perjalanan.




Sampai di Tumpang. Kami bersiap menuju rest area untuk lanjut naik jeep ke Ranupani. Sebelumnya kami sarapan dan membeli logistic yang akan kami masak saat berkemah. Setelah melakukan packing ulang dan mendapatkan tambahan rombongan, maka kami melanjutkan ke rest area dengan naik angkot, yang siblings dengan jeep. Sejak beberapa waktu lalu, peraturan baru adalah naik jeep akan dimulai dari rest area tidak lagi dari Tumpang. Jadi kami, harus naik angkot terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar