Selasa, 5 Agustus 2014
Gue dan adek gue
udah nangkring di stasiun Senen dari jam setegah 10. Entahlah, karena gue dan adek
gue ga bisa diem maka kita memilih menunggu daripada kejar – kejaran dengan
kereta. Dari mulai lapar, kenyang ampe lapar lagi gue nunggu tim yang berjumlah
8 orang. Jadinya kami berdelapan, karena yang satu mengundurkan diri. Sempat
spanneng juga gue dan adek gue, karena sampai jam 11. 45 WIB tim gue belum
kumpul. Dan belum ada tanda – tanda kumpul. Dua orang datang, dua orang ketemu
di pintu masuk peron. Daaaan benar saja kan, apa yang dibilang sama adek gue…
kita kejar – kejaran sama kereta. Huaaaaa.
Rabu, 6 Agustus 2014 : 07. 00 WIB Stasiun Malang
Dulu gue pernah ke sini sama teman maen gue di jalan. 2
bujang koplak dari Bandung. Yang satu anak ITB yang satu anak UPI. Keliling
kota Malang tanpa tujuan. Dengan dalih memikirkan gerakan, gue pun terjebak
dalam konspirasi tingkat dewa dua makhluk itu. Hadeeeehhhh. Malang belum
berubah
Kami melanjutkan
perjalanan ke Tumpang. Naik angkot yang udah dipesan jauh – jauh hari. Kami
memang sudah mengurus hal – hal yang berhubungan dengan administrasi sejka jauh
– jauh hari. Pesan tiket pulang – pergi, daftar online naik gunung, pesan
angkot pesan jeep, bahkan pesan rumah untuk disinggahi. Bukan apa – apa sebenarnya,
karena kami juga akan berpacu dalam melodi, ehh bukan berpacu dengan waktu, 5
diantara kami sudah berkerja, dan cukup sulit untuk mengambil cuti setelah idul
fitri, maka yang kami lakukan adalah mencoba memfasilitasi diri kami untuk
tetap dalam kondisi normal selama perjalanan.
Sampai di Tumpang. Kami
bersiap menuju rest area untuk lanjut naik jeep ke Ranupani. Sebelumnya kami
sarapan dan membeli logistic yang akan kami masak saat berkemah. Setelah melakukan
packing ulang dan mendapatkan tambahan rombongan, maka kami melanjutkan ke rest
area dengan naik angkot, yang siblings dengan jeep. Sejak beberapa waktu lalu,
peraturan baru adalah naik jeep akan dimulai dari rest area tidak lagi dari
Tumpang. Jadi kami, harus naik angkot terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar