Jadi ceritanya saya
baru mendapatkan potongan buku yang judulnyaaaaaaaaaaaaaa –saya lupa :D, yah
intinya buku tersebut bercerita tentang ‘Gimana caranya mengerti orang dengan
melihat warna dasar yang dia suka’
Hmmm, ini bukan
meramal – ramal macam cenayang gitu, ini berdasarkan kesukaan, just it…
Nah, judul sub bab
nya adalah, SIX PILLARS OF CHARACTER. Dalam potongan buku ini sang penulis
menceritakan tentang definisi berdasarkan warna. Dalam tulisan ini saya tidak
akan menjabarkan sifat kurang baik, yang menimpa penyuka warna tersebut. Hal
ini dikarenakan sumber ‘data ‘ yang saya miliki tidak serta merta menjabarkan
sifat kurang baik dari penyuka warna tersebut.
cekidot =D
BIRU
: JUJUR SETINGGI LANGIT DAN SEDALAM SAMUDRA
Pikirkanlah tentang true blue. Biru adalah warna tertinggi
dalam ‘kasta’ warna dasar. Hal ini dikarenakan biru merupakan lambing kejujuran
dan itu –saya meyakini- setiap orang pasti memiliki karakter jujur itu. Mungkin
saja tidak dominan, tetapi sebagai makhluk Tuhan, setiap manusia dalam hati
kecilnya memiliki sifat ini. Hanya saja tinggal kita mau membuat sifat tersebut
dominasi atau sekadar penghias sifat baik dalam karakter kita.
Orang yang suka warna
biru bisa dipercaya dan memiliki keberanian melakukan kebenaran. Dia tidak akan
segan melawan hal hal yang tidak sesuai dengan hati nurani manusia yang baik.
Orang penyuka biru juga tipikal orang yang setia. Ia juga sih, saya punya kawan
suka wana biru dan dia sangat setia dengan sepatunya =D. bisa dipastikan ia
akan setia dengan pendamping hidupnya #eh
Dan semoga partai
berwarna biru kelak akan jujur, siapa mereka #hush =D
RESPECT
IS YELLOW …
*semoga partai
berwarna kuning tersebut benar – benar peduli dengan nasib korban kelakuannya yang merusak lingkungan di
kawasan timur jawa sana #eh
Politis ini =D
Pikirkanlah tentang
Golden Rule. Biasanya orang yang menyukai warna kuning ini akan cenderung
memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan mudah mentoleransi perbedaan.
Meraka akan lebih menyukai tindakan yang baik dan bukan perkataan yang buruk.
Apabila seorang penyuka warna kuning ini berada di masyarakat saya mencoba
menganalisis kalau dia dia akan menjadi seseorang yang pleghmatis. Mencari
kedamaian dengan tidak mengganggu orang lain. Hal ini dikarenakan dia sangat memikirkan
perasaan orang lain. Sehingga seharusnya apa yang dia lakukan benar – benar
memikirkan perasaan orang lain.
MENG
– HIJAU* – KAN TANGGUNG JAWAB
Orang yang menyukai
warna hijau adalah orang yang memiliki sifat tanggung jawab lebih dominan. Ia
akan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Ia termasuk orang yang tekun dan
disiplin. Berfikir sebelum bertindak. Orang dengan tipe seperti ini, biasanya
termasuk orang yang melankolis, karena ia akan melakukan sesuatu sesuai dengan
aturan dan cenderung sistematis. Ia adalah termasuk orang yang disiplin dan melakukan
sesuatu dengan jadwal. Ia tidak akan melakukan apa yang tidak ada dalam
“jadwal” yang ia buat hari itu.
Karena ia sangat
sistemtis, maka ketika orang tersebut mengambil keputusan maka ia akan
mengambil keputusan tersebut dengan sangat hati hati. Mungkin cenderung lama.
Namun apa yang ia putuskan biasanya terstruktur.
*menyuburkan
JINGGA
: LAIKNYA JERUK, BAGILAH SECARA ADIL
Jingga dengan rasa
meriah dalam warnanya, ia adalah sosok yang bermain sesuai aturan. Bila ada
kesempatan maka ia akan menggunakan untuk berbagi. Bukan orang yang tertutup
apalagi saklek, karena ia cenderung berfikir terbuka dan mau menerima saran dan
kritik dari orang banyak.
Jingga adalah sosok
yang manis dan lebih legowo untuk mengoreksi dirinya sendiri. Tak perlu
menyalahkan orang lain.mengoreksi sejenak apa yang menjadi hambatannya lalu
mengeksekusi sebuah keadilan.
PEDULI
. SEMERAH HATI
Kalau kita berjalan –
jalan dan melihat orang mengenakan pakaian warna merah, tanpa harus dikomando
pasti mata kita langsung tertuju padanya. Warna yang menyimbolkan makna
kepedulian ini sangat ekspresif jika ada seseorang yang memberikan bantuan,
dengan mudah ia menunjukkan ekspresi terima kasihnya. Kalau memiliki salah
dengan merah, ia akan dengan mudah memafkannya. Namun, yang saya amati beberapa
teman yang menyukai warna merah ia memang akan mudah memaafkan, tetapi ia tidak
mudah untuk melupakan. Maka, sering kali terjadi ‘penjagaan jarak’ yang
dilakukan oleh merah, ketika ada orang yang bersalah padanya. Namun, hal
tersebut masih pada ambang professional.
Merah juga
menunjukkan kalau ia termasuk orang yang ringan tangan untuk membantu orang
sekitar yang membutuhkan.
*semoga konsep
ekonomi kerakyatan yang diusung oleh sang merah bisa membantu perbaikan ekonomi
Indonesia =D
Tuh kan, politis lagi
>.</
Susah lah kalau yang
nulis anak siyasi =D, apa juga dihubungkan dengan politik =P
UNGU
DAN NEGARA
Untung parpol yang
berwarna ungu ga menjadi dominan dalam sistem kepemerintahan Imdonesia. Kalau
ia dominan, pasti ia akan menjadi parpol yang ujub --“
*terus aja res, bahas
parpolnya. Ga jadi sudah bahas psikologinya >.</
=D
Maaf ya pembaca,
khilaf =D
Balik ke warna ungu.
Warna ungu adalah warna yang sulit untuk dibuat. Ia harus menggabungkan
beberapa warna menjadi satu dan menghasilkan warna ungu. Saking sulitnya
dibuat, warna ungu ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan, maka
dikatakanlah kalau warna ungu adalah warna bangsawan.
Orang yang menyukai
ungu cenderung melakuka peran untuk membuat lingkungannya lebih baik. Ia mampu
bekerja sama dan mampu berpartisispasi dalam komunitas ia juga akan mudah
mematuhi peraturan yang berlaku. Ia juga termasuk orang yang pandai menjaga
‘lingkungan’ agar tidak terjadi konflik. Melihat tanda – tandanya yang seperti
ini, maka ungu bisa dikatakan bersifat hampir sama dengan kuning. Yang mencari
kedamaian.
Itu sekilas tentang psikologi
warna. Pada dasarnya tiap orang memiliki kesukaan terhadap semua warna di atas.
Namun, orang – orang tersebut memiliki kecenderungan akan satu warna dalam
dirinya. Dan itu terwujudkan dalam sfat dan sikap seseorang pada hari – hari
biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar