Kamis, 23 Juni 2011

LC ( Part II )


#2 Check Point:

Depan Kantor Walikota Depok, Naik Al Ikhlas, sampai khatam. Kata Khatam diganti kata baru. Ada bendera BEM.

Kami memikirkan apa arti kata ikhlas itu. Aku ingat – ingat, apa artinya kereta ya... dengan pedenya aku berseru ”kita naik kereta sampai stasiun Depok Baru”. Kupikir lagi... ”bukannya ini stasiun Depok Baru yaa... hmmm” bukan – bukan. Tiba – tiba Dini Septiani berseru ”Surat Al Ikhlas.. surat ke berapa tuh...???”
Surat ke 112... naah berarti kita naik 112, sampaiii.. mmm jalan baru. Iyaa. Akhirnya kami naik 112 sampai jalan baru. Mendekati Pasar Rebo aku mulai tengok – tengok. Ternyata baru ketemu deh bendera BEM itu di dekat bengkel. Kami pun turun di sana. Di pos itu ada kak yudi dan kak idhofi. Kami diminta oleh mereka menyusun sebuah puisi bertema jalan baru. Dibuatlah sebuah puisi aneh... hahaha bunyinya begini (kalau ga salah yaa)

Jalan Baru
Banyak mobil, Bus dan kendaraan lainnya
Kotor dan panas
Namun, pemerintah tetap menamainya dengan jalan baru
Namun, apakah ini ang dinamakan jalan baru ???

Tidak...

Hahahaha.. puisi yang aneh. Kata kak yudi, ga enak banget puisinya. Tapi yasudah lah. Yang penting selesai. Naah setelah itu kita mendapatkan clue ketiga




#3 Check PoinT : 
Jalan Baru, Cari Air Putih

Nah lhoo.. karena kupikir itu adalah arti secara sesungguhnya maka aku pun dengan sangat dodolnya bertanya kepada orang sekitar sana “pak ada air putih ???” buat apa neng ?” pokonya air putih aja”ya buat apa neng”jadi kami itu dapat clue disuruh nyari air putih, jadi ga tau nih bang, buat apa”. Yaudah akhirnya sama abangnya kita disuruh ke keran. Ternyata di sana pun tidak ada. Ya sudah kita mikir lagi tuh.

Air putih, bodas kan artinya putih, ci dari kata cai. Oia... berarti Air Putih itu = cibodas. Yeyeyeyeye  kita ke cibodas. Tapi naik apa ya ???. kita jalan tuh ke arah pasar baru yang yang agak jauh sambil nanya ke pak polisi. ”pak kalau ke Cibodas naiknya apa ya” kata Pak Polisi ” ooh kalau ga Karunia naik Sinar Pasundan”. 

Nah akhirnya kita nunggu antara dua bus itu. Kita nunggu sambil berharap kita mendapatkan tempat duduk.
Setelah nunggu cukup lama and ga dateng – dateng itu bus, akhirnya kita memutuskan untuk naik angkot saja ke Kampung Rambutan. Karena dengan bawaan kita yang seabrek ini kalau ga duduk rada ribeud euy..
Sampai di kampung Rambutan kita langsung menuju tempat yang dimaksud. Karena yang kelihatan oleh kami adalah bus Karunia, maka kita naik Karunia. Elva sms kelomponya Fitri. Katanya mereka bareng sama dua kelompok ikhwan. Kelompo Ardi and Kelompok Mumtaaz. Tapi mereka naik Marita. Kami sempat bimbang. Gimana nih ??? kalau misalnya kita keluar terus ketemu bus marita mau ga kala turun dan kita pindah ??? sebagian dari kami tidak sepakat. Yasudah kita pergi dengan dengan pedenya naik Karunia. Oke.. kita naik Karunia. Info terakhir adalah kelompok Fitri, Ardi dan Mumtaaz suda naik kendaraan. Kami berfikir bahwa mereka sudah naik marita dan sudah masuk tol.

Jadi kami mulai beristirahat di dalam bus.



Next...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar