Kamis, 22 September 2011

Kuharap Kau Mengerti...


”tahu ga kenapa saya sangat keras terhadap kalian yang tidak bisa baca qur’an. Maksud saya, kenapa saya pengen banget kalian bisa baca Qur’an ..??
Tanyaku siang ini pada beberapa adik kelasku yang memenag tiga tahun telah aku bersamanya...
Juga pada kita semua, termasuk diriku. Kenapa aku mencoba sangat keras kepada kita agar selau membaca Qur’an, atau minimal pernah dan bisa membaca Qur’an...

***
Hal ini kuketahui, ketika Idul Fitri, aku lupa kapan.. 1431 atau 1430 H. Hari itu kami sedang makan pagi, lalu tiba – tiba ayahku bercerita.. enteng sekali. Namun aku mengetahui bahwa dalam hatinya, pasti menyimpan kegelisahan yang cukup mendasar.
”kamu tahu ga, kalau orang STEP Itu ada sekitar 1500 syaraf dalam otaknya yang putus”
Aku tidak menjawab, hanya bengong. HAH? Masa ?
”iya, kemarin kan bapak ketemu temen bapak yang dokter. Terus bapak lihat anaknya agak –maaf- mengelami kekurangan dalam melakukan sesuatu. Walaupun terlihat normal. terus kan bapak tanya.. anaknya sakit ya bu. Terus dia bilang, sebenernya dia ga sakit pak, Cuma pas waktu kecil dia pernah STEP. Dan kalau menurut penelitian di dokter, kalau sekali step itu ada 1500 syaraf yang putus”
Lalu bapakku dengan santainya bilang ”lah anak laki – laki saya yang kedua pernah STEP 4 kali, berarti 6000 syaraf bu ??”
Dokter itu cukup heran.. ”4 kali pak ? masa ? masih hidup?”
”masih, masih sekolah. Itu di STM tiap hari. Kenapa bu ?”
”beneran pak masih hidup?” tanyanya masih penasaran .
”masih bu”
”yang udah – udah sih pak, orang step sampai 2 kali aja udah meninggal. Anak bapak sampai 4 kali masih bisa hidup. Subhanallah” ujarnya
***
Dahulu, kami suka kesal bahkan cenderung mengatakan bahwa adikku yang satu ini agak kurang rajin. Karena memang berbeda, kalau disuruh mengerjakan sesuatu yang menghitung dia tidak bisa, belajar sastra atau bahasa sangat sulit menghafal apa lagi. Namun, kalau disuruh menggambar, melakukan praktek terhadap sesuatu langsung dia kejakan. Bahkan cenderung sangat cepat dibanding teman – temannya. Itu cukup aneh buat kami. Sampai akhirnya dia pernah mogok sekolah karena dimasukan ke jurusan elektro, yang notabene menghitung dan menghafal rumus. Jelas dia terancam tidak naik kelas. Dia pilih di rumah, ngutak ngatik motor.

Kami sempat bingung, ini anak maunya apa sih. Kami masukan ke jurusan yang hampir tiap hari praktek, otomotif. Walaupun pada saat dipindahkan dia berada di kelas yang ”akhir”, tetapi ketika naik kelas dia langsung masuk kelas yang ”pertama”.

Namun, bukan itu yang ingin aku ceritakan. Pernah kubertanya kepada seorang temanku yang ”calon dokter”. Tahu ga apa kalau syaraf putus apa yang bisa nyambunginnya. Dia diam, dia bilang ”belum pernah tahu kak”. Nanti kalau udah belajar syaraf tolong tanyain guru kamu ya. Kasih tahu saya.
Lalu penah kutanya lagi, kepada seorang kawanku yang ”calon dokter” juga, tapi udah mau lulus. Tahu ga kalau syaraf putus apa yang bisa nyambungin ???”. terus dia bilang ”oia ya nduk, kok aku ga pernah nanya ya, nanti ya aku tanyain”

Sampai sekarang aku belum pernah mengetahui apa yang bisa menyambungkan syaraf. Lalu aku teringat kisah seseorang (yang aku lupa dimana yaaa... aku menemukannya)

Pernah kudengar bahwa anak yang masih dalam kandungan kalau dikasih musik klasik akan bisa merangsang tersambungnya neutron dan syaraf. Lalu saudariku yang pada saat itu sedang hamil, dia bilang mau sering – sering baca Qur’an. Soalnya itu bisa merangsang daya otak. Sebenarnya musik benar, tapi jauh lebih baik lagi kalau baca Qur’an. Apalagi kalau ibunya sendiri yang membaca dan tartil. Itu bagus banget....

Lalu aku berfikir, masa adikku yang sudah berumur 17th ini mau disuruh dengerin musik klasik ??? yang ada dia pilih dengerin lagu Iwan Fals. Oia... kalau dia baca Qur’an dengan tartil ada kemungkinan untuk nyambung lagi kali ya.. ya walaupun ga nyambung banyak tapi minimal bisa lah, untuk menyambungkan beberapa syaraf yang cukup penting.

Sampai sekarang aku masih dalam tahap menyimpan dan menyadarkan adikku.. ayolah dek, aku belum sanggup untuk menyampaikan atau bahkan aku sudah pernah menyampaikan secara tersirat, tapi kau belum mengerti atau bahkan kau belum tahu bahwa dengan membaca Qur’an insyaAlloh, Alloh akan menolong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar