Senin, 02 Juli 2012

Realese Konferensi Pers BEM JAKARTA RAYA, Senin 02072012


POTRET BURAM KETIDAKKOOPERATIFAN CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA 
 

         PEMILUKDA DKI Jakarta yang merupakan hajatan terbesar rakyat Jakarta tahun ini tengah memasuki tahap kritisnya. Sejak beberapa bulan belakangan gaungnya menjadi hiasan buah bibir warga Jakarta, karena mereka menaruh harapan cukp besar pada proses pergantian Gubernur ini. Mereka juga enaruh harapan besar agar proses PEMILUKADA dapat melahirkan pemimpin yang benar – benar mampu dan sangup bekerja nyata demi perubahan dan perbaikan kota Jakarta.

            Proses PEMILUKADA DKI Jakarta menjadi fokus utama kami dalam eberapa bulan belakangan ii. Berbagai usaha pengawalan terhadap proses ini telah kami lakukan semata – mata demi terwujudnya PEMILUKDA yang ideal bagi seluruh warga Jakarta. Beberapa minggu yang lalu (21/6) kami BEM Jakarta Raya, mengadakan debat cagub dan cawagub DKI Jakarta yang bertempat di Universitas Negeri Jakarta. Namun, kekecewaan yang kami dapatkan, tidak satu pun cagub atau cawagub yang hadir pada agenda tersebut.

            Sikap tidak kooperatif tersebut bisa jadi merupkan bentuk nyata dari hasil suvey yang kami lakukan terhadap 100 mahasiswa yang ada di DKI Jakarta. Dalam survey tersebut ditunjukkan bahwa 68,71 % ari 100 mahasiswa tidak percaya pada keenam pasangan calon pemimpin Jakarta yang ada.

            Minggu (24/6) di Gedung DPRD DKI Jakarta, kami melanjutkan ikhtiar kami tehadap proses PEMILUKADA ini. Kami membawa Pakta Integritas yang berisi kontrak sosial yang kami tujukan pada keenam pasangan calon pemimpin DKI Jakarta ini. Namun, sayangnya hanya tiga pasang yang berani menandatangani Pakta Integritas tersebut, yaitu pasangan Hndardji – A. Riza ; Hidayat – Didik ; Faishal – Biem. Ketiga pasanga lainnya tidak berani menandatangai tanpa ada alasan yang jelas. Berbagai rangakain usaha kami lakukan agar terwujudnya keinginan warga Jakarta agar pesta demokrasi ini berjlan dengan baik dan melahirkan sosok pemimpin yang baik pula, sekaligus sarana pencerdasan politik untuk warga Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar