Senin, 18 Maret 2013

Hakikat Menikah =D



Saya mau nulis sesuatu yang agak cetar sedikit dan mungkin agak sotoy sotoy sedikit. Ga papa lah ya, sesekali mengikuti ‘fithrah’ =D

Hampir sebulan ini saya agak hectic sama urusan yang satu ini. Urusan yang  menyangkut masa depan dan dunia akhirat… >>>> MENIKAH

Mulai dari saudari seperjuangan saya (yang gue harus menemani dia dandan dan menjaga dia dari ‘serangan’ tukang rias, dari ke-tabarruj-an dan ke-tidak- Syar’i-an Jilbab) sampai sepupu saya yang punya hajat ’NGUNDUH MANTU’.
Fine, akhirnya setelah melewati banyak perenungan, saya mendapatkan sedikit kesimpulan tentang menikah.
******
Mmmmm... menikah, mungkin buat beberapa orang merupakan hal yang pasti dan akan dilakukan oleh banyak orang. Baik dia beragama islam maupun beragama lain. Menikah, dengan segala konsekuensi setelahnya, tetap saja mengundang banyak misteri dan kebahagiaan di akhirnya. Namun, kadang kala kita harus memaknai lebih tentang peristiwa sekali seumur hidup kita tersebut.

Saya sempat ngobrol dengan beberapa orang terkait komitmen atau minimal, kenapa sih kalian siap nikah sekarang...

Ada yang jawab     : gue tau lah nikah itu akan menyatukan visi misi dakwah seorang ikhwan dan akhwat, tapi buat gue ketika seseorang menjawab ’saya mau nikah, karena saya mau menjaga agama saya, menjaga hati dan diri saya, buat gue itu udah masuk dalam tujuan nikah secara dakwah.

Ada lagi jawab       : kalau bisa sekarang kenapa mesti ditunda. Allah itu Maha Baik, ketika kita ingin melakukan sesuatu yang baik, kenapa musti ditunda ... *Fine

Ada lagi jawab       : kalau kita takut nikah Cuma gara – gara takut ga dapat Rezeki atau ga bisa kerja atau apapun itulah, kita kan masih punya Allah...

Hmmmm... beraneka ragam dan satu garis merahnya. Mereka nikah karena mereka berani dan percaya kalau Allah yang akan ’ngejamin’ hidup mereka.
*****
Ada satu statement dari kakak kelas saya tentang makna menikah, dan saya cukup menyepakatinya setelah itu :

Menikah itu ga hanya sebatas urusan 2 orang secara fisik
Tapi dia urusan 2 hati, 2 visi dan 2 keluarga
Dunia Akhirat...

Kamu bukan hanya memikirkan apakah kamu akan menjadi istri yang baik dan dia akan menjadi suami yang baik

Tapi yang harus dipikirkan adalah
Apakah kamu bisa menjadi ibu yang baik buat anak – anak kalian kelak
Apakah dia bisa menjadi ayah yang baik untuk anak – anak kalian kelak
Apakah kamu bisa menjadi menantu yang baik buat ibunya
Apakah dia bisa menjadi menantu yang baik buat ayah kamu
Apakah kamu bisa menjadi kakak yang baik buat adiknya
Apakah dia bisa menjadi kakak yang baik buat adik kamu

****
Sepanjang itukah ?
Buat saya iya ...

Karena, jika suatu hari nanti, tiba saatnya saya menerima pinangan. Maka saya ingin mengajukan pertanyaan…
Andai kamu mendapatkan saya dan saya mendapatkan kamu, apa yang didapatkan ayah saya ??? Dapatkah kamu meyakinkannya dan membuatnya tenang, bahwa saya akan baik –baik saja bersama kamu ?

karena buat saya
“islam tidak mengajarkan perempuan untuk tidak berkarya atau sekedar di pingit di rumah dan tidak memiliki mimpi.  Akan tetapi, jangan sampai hasrat untuk menggapai prestasi mengalahi fitrah kita sebagai perempuan. Saya meyakini bahwa mimpi suami saya kelak sangatlah besar, dan menjadikan mimpi suami saya sebagai mimpi saya adalah karunia yang sangat indah bagi saya dan keluarga” (yang ini kakak kelas saya yang berucap, dan saya sepakat =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar