Senin, 03 Februari 2014

Akhirnyaaa...



Guys, ijinkanlah saya menuliskan tentang seseorang dalam kesempatan kali ini...
’ditinggalkannya’ saya dan seorang saudara kita di Jakarta membuat saya harus berfikir berkali – kli ketika akan meninggalkan Jakarta. Terlebih Indonesia. Bukan karena apa – apa, tapi karena saya tak akan tega meninggalkan saudara kita yang satu ini. Karena bagaimana pun, dia jua lah yang mempertemukan saya dengan banyak guru – guru hebat.
Dia lah Fitriii... #eeaa
*akhirnya gue bisa bikin satu part tentang elu Fit :P 

Entahlah, yang saya ingat pertama ketemu Fitri yaaaa, saat saya nyari guru ngaji. Hahaa, waktu itu momennya saya cuma pengen ngaji dan ga ada yang mau nemenin saya da saya ga tau harus ketemu siapa. Karena saat itu Fitri kaput, maka dengan semena – menanya, saya minta dia untuk carikan kelompok pengajian.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita lulus. Dan sejak saat itulah perjalanan kebersamaan kita dimulai.

Dimulai saat kita sama sama ’nekad’ masuk kampus yang sama sekali kita ga pernah kepikiran gimana – gimananya. Waktu itu karena Fitri ga boleh kuliah di luar kota sedangkan saya ga dapet jurusan yang saya inginkan. Akhirnya kita berdua masuk kampus yang sama, barengan.

Dapet beasiswa barengan
Karena kita sama – sama ngincer beasiswa, maka Allah asih jawaban. Oke fine kita barengan. Kuliah pun barengan, sekelas pulak. Aah.. macam apa lah ini, hahaa. Sampai akhirnya di tahun kedua, kita dipecah terus kita beda kelas. Hmhm... sejak saat itu kita mulai agak jauh. Beruntunglah saya karena kita masih ketemu di wajihah yang sama di SMA. Jadi kita masih bisa barengan. Saya sempat ngambek, ketika Fitri dengan orang lain, makanya saya sempat ngambek tanpa alasan dengan seseorang, itu karena ego saya terlalu tinggi untuk mengatakan kalau saya cemburu. Hmhm, dasar koleris.

Singkat cerita...

Hari ini 1 Februari 2014, setelah kita berdua diminta untuk eksplorasi mau dibawa kemana Dakwah 34.
Setelah kita berdua dieksplorasi, maka diputuskanlah Fitri yang diamanahkan jadi koordiator akhwat untuk semua alumni ROHIS 34. Entahlah apa yang saya rasain. Cuma ketika tadi siang saya nyadarin satu hal. Kalaupun Cuma tinggal kita berdua 2009 yang masih ngurus 34, maka semoga ini semua menjadi amal unggulan kita di akhir nanti.

Entahlah, mungkin Allah masih menginginkan kita ada di sini. Allah masih melihat kalau effort kita untuk 34 belum sebesar yang DIA harapkan. Maka kita belum diijinkan untuk meninggalkan 34. 

Kadang saya bosan, kenapa musti kita, kenapa musti kita berdua lagi yang dititipi amanah untuk menjaga bahkan menyetir dakwah di 34, tapi gimana lagi, mau keluar ? gampang aja, tinggalin aja 34, tapi apa bisa kita mendapatkan seindah di 34.

Saya masih terlalu sering membuat pemakluman untuk meninggalkan 34, padahal benar yang Fitri bilang, lewat 34 lah hidayah Allah sampai ke kita, lewat kalian lah Allah titipkan hidayah itu, maka apakah kita tega meninggalkan 34. Ini bukan tentang Ashobiyah sekolah atau wajihah tapi tentang bagaimana kita menemukan sesuatu yang mengubah hidup kita untuk jangka panjang, tentang sesuatu yang membuka jalan untuk menjadi lebih baik, ini tentang kesetiaan.

Sama – sama saling jaga yaa, dengan segala kekurangan yang saya miliki... dan dengan kebersamaan yang udah sama sama kita lewati... bareng keluarga Kura – Kura, bareng 2009 lainnya bareng anak – anak AiR lainnya.

Terima kasih...

Ditulis dengan linangan air mata, sambil menyadari kalau kita masih disini, di jalan ini. Insya Allah
Semoga Allah ridha dengan apa yang kita kerjakan
Semoga Allah tetap jaga punggung ini untuk kuat memikul amanah ini
Semoga Allah tetap mengokohkan rusuk ini untuk menyangga punggung saat ia mulai bungkuk
Ditulis juga dengan iringan Rabithah – IZZIS...

2 Februari 2014 – 00.02 WIB