Kami mengawali agenda hari terakhir ini dengan foto –
foto perpisahan dengan bude dan pakde serta sepupunya kak Ratih. Setelah
memastikan semua telah makan dan beres – beres, serta dibawakan oleh – oleh =D,
maka kami siap untuk melakukan jalan – jalan hari ini.
MALIOBOROOOO...
We’re Coming =D
Sempat terjadi perdebatan karena kami belum memutuskan –MAU
KEMANA- kita. GALAU !
Akhirnya diputuskan kita ke Kaliurang dulu, ke tempatnya
budenya kak Ratih lagi. Setelah itu baru kita pikirkan kembali mau kemana kita.
Kami pun ke Kaliurang. Saya cukup menikmati suasana di Kaliurang, disana
dingiiiiinnnnn . Jarak antarrumah Kak Ratih dengan Gunung Merapi tidak terlalu
jauh. bahkan ketika erupsi merapi beberapa tahun lalu, mereka sempat
diungsikan. Dan saya sempat melihat bekas – bekas debu vulkanik gunung Merapi.
Setelah silaturrahim sejenak kami –yang awalnya mau
jalan – jalan ke Kaliurang saja, ke air terjun- akhirnya memindahkan tujuan
wisata berikutnya ke Borobudur.....
Saya
adalah orang yang paling bahagia karena, sesungguhnya saya belum pernah ke
Borobudur =D
*terima
kasih kak Agus, yang telah mengeluarkan Dekrit Agus =D
Perjalanan menuju Borobudur, kami lewati dengan
tiduuuurrrr... mengganti tidur yang belum puas tadi malam.
Gerbang
Borobudur (keadaan saya setengah sadar)
Supir Elf kami :
ini masih jauh ya candinya ?
Tukang karcis :
iya, ad 2 kilo masuk ke dalam
Supir Elf kami :
berapa harga tiket ke dalam
Tukang karcis :
30.000
Supir Elf kami : ooohhh... terima kasih
(percakapan di atas menggunakan bahasa Jawa, yang telah
ditranslate)
Saya pun bertanya kepada supir Elf kami
Saya : apaan paklik 30.000
Supir Elf kami : tiket masuk
Saya :
APA ??? 30.000??? ga jadi masuk deh...
Mahal bangeeeettttt... huhuhuhu. Masa liat batu aja sampai
30.000 -_______-”
Teman – teman se-mobil bangun. Aku langsung meminta
mereka balik ke Jogja lagi, begitu mendengar harga tiket yang muahal buanget !
HUH !!!
Akhirnya kami hanya sempat jalan – jalan keliling
pelataran pedagang souvenir di Borobudur. Puas dengan belanja souvenir dan makan
es kelapa kami pun kembali ke Jogja, menuju Malioboro =D
Sepanjang jalan pun saya habiiiissss dicak cakin satu mobil,
karena belum kesampaian ke Borobudur
Baiklaaahhh... saya berikrar bahwa saya akan ke
Borobudurr !!! #tekad
Okesip,
kita lanjutkan ke Malioboro !
Sampai di sana, kami langsung sholat dan berpisah. Yang ikhwan
mah kemanaaaa... yag akhwat kemana. Berjanji bertemu kembali pukul 15.00 di
depan DPRD.
*cerita
para akhwat*
Kami mengawali sesi belanja ini di sepanjang jalan
Malioboro. Oiaaaa... nama pasarnya bukan Malioboro ya sodara sodara. Nama pasaranya,
Pasar Beringhardjo naaaahhh kalau Malioboro itu nama jalannya.
Sepanjang jalan itu ada satu jenis barang yang tak pernah
hilang dari sudut manapun, yaitu KAOS !!!
Serius lah itu tukang kaos, udah kaya surga kaos
ajaaahhh...
Jumlah belanjaan kami beda – beda... intinya kami tetap
punya satu prinsip. HARUS BELI BAKPIA
!!!
Mengakhiri sesi belanja siang itu, kami makan nasi pecel
di pinggir jalan Malioboro, ditengah guyuran hujan, di antara sesaknya jalan dan
di bawah atap terpal...
Harga Rp. 24.000 untuk 4 porsi =D
*Mari
kita dengar sesi belanja ikhwan*
Entah dimana mereka memulai sesi belanja mereka. Yang pasti
tiba – tiba ketemu di depan tukang kaos ketika hujan.
Ternyata belanjaan mereka ga sebanyak akhwatnya. Akhwat juga
deng ga banyak, hanya satu tas masing – masing. Hujan yang deras membuat kami
tetap bertahan di tukang kaos tersebut.
Dengan gaya –agak- cool, dua orang
diantara kami mulai kepo kepo itu
tukang kaos. Gimana bikinnya., jenis kaosnya apa, harga dasarnya berapa dan
keuntungannya berapa. Hal ini penting untuk usaha AiR34 ke depannya.
Beberapa diantara kami menyusul Elf kami untuk menjemput
kami di kawasan Malioboro tersebut.
Setelah menunggu beberapa lam, kmi semua pun masuk ke
mobil.
Kisah
dimulai =D
Aldo : parah
banget, masa gue makan nasi pecel 25000
Kita akhwat terkejut
Saya : masa ???
Suasana mulai riweuh
Aldo : iyaaa...
parah banget, kan ane main makan – makan aja tuh, ga pake nanya,
pas dihitung
tau – tau 25000. Parah banget
Kak ratih :
tanya dulu ga do ? ini berapa harganya ?
Aldo : ngga kak...
Kak ratih : hmmmm yaudah. Akhwatnya aja makan pecel, 4 pors Cuma 24000.
Hehehe (penuh kemenangan ^^/
Aldo : aaaahhhh paraha banget.
Tampak sangat aldo kecewa dan sedih. Ckckckck
Sabar ya dooo, ikhlaskan saja, sudh masuk perut itu =D
Pelajarannya adalah kalau ke Malioboro, tanyalah harga
makanan sebelum makan =D
Kami melanjutkan ke bakpia 25 dan belanja banyak bakpia
untuk orang – orang tercintaaaaa =D
Kami
pulang jogja ^^
Kami pulang melewati jalur selatan. sukaaaaaaa banget deh
jalurnya. Walau agak rusak tapi kece banget pemandangannya. Bisa dipake buat
refreshing.
”Suka deh, kalau liat sekolah di tengah sawah. Maksudnya yang
posisinya dekeeeetttt banget ama sawah. Saya berfikir anak – anak yang seperti itu (sekolah deka sawah) pasti cerdas.
Saat mereka mau belajar, suasana kelas masih dingin, sejuk dan segar. Saat siang
mereka suntuk, sudah saja liat sawah yang terbentang luas, pikiran akan lapang
kembali. Saat mereka lelah maka angin sore sawah menyapu wajah mereka dan
membalut kelelahan dengan aroma jerami yang dibakar... sukaaaa bangeeeetttt ”
Lepas jogja kami, langsung naik lagi ke utara. Melewati cilacap
dan cikampek. Sempat terjadi penilangan oleh polisi. Entah apa alasannya.
Namun, karena kami menggunakan mobil sekolah (FYI
: MOBIL KITA GA PLAT MERAH YAAAAAA) dan dianggapnya kami adalah rombongan guru, maka pak
polisi mengijinkan kami lanjut. =D
Akhir perjalanan kami di SEVEL Pondok Labu. Berpisah untuk
melanjutkan agenda selanjutnyaa...
Dengan hamdallah, kami peulang ke rumah dan kantor masing
– masing =D
Hmmmmm.... sampai jumpa di Trip selanjutnya =)
Selesai.
Ciputat, 17 Desember 2012